Sabtu, 21 November 2009

Indonesia Butuh 3.000 MW Per Tahun

Sabtu, 21 November 2009 - 12:34 wib

JAKARTA - Indonesia memerlukan sedikitnya tambahan daya listrik 3.000 Mega Watt (MW) per tahun untuk mengimbangi pertumbuhan ekonomi.

Jika pertumbuhan ekonomi diasumsikan ratarata 6-7%, pemerintah menghitung, kebutuhan listrik minimal 1,5 kalinya atau 10%.

"Jadi butuh tambahan 3.000 MW per tahun," ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta kemarin. Namun, kata dia, tambahan daya dari pembangunan pembangkit baru ini, tuturnya, tidak mungkin hanya dibebankan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) mau tidak mau harus dilibatkan.

Sebab jika beban PLN terlalu besar, pertumbuhan listrik akan berkurang dan mengakibatkan defisit listrik berkelanjutkan.

Saat ini sebenarnya sudah ada 50 proyek yang menggunakan mekanisme IPP namun hanya jalan dua proyek. Artinya, kata Hatta, meski peluangnya sudah dibuka, ternyata masih banyak swasta yang belum berminat berinvestasi pada sektor elektrifikasi.

"Dengan demikian secara fundamental harus ada perubahan," ujarnya. Pemerintah saat ini berupaya mendororong lagi IPP dengan konsep yang tidak memberatkan. Secara keseluruhan, Hatta menuturkan, persoalan listrik di Indonesia terkait pada dua hal, yakni kebijakan tarif dan produksi.

Kedua masalah ini akan dibenahi secara bertahap. Namun untuk sekarang, Hatta memastikan tidak akan mengotak-atik kebijakan tarif. "Kita pilih yang produksi dulu,"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar