Sabtu, 16 Januari 2010

PEMULIHAN KETERGANTUNGAN NARKOBA MODEL 12 LANGKAH

LATAR BELAKANG
Semakin tingginya jumlah pasien ketergantungan narkoba dibandingkan
dengan terbatasnya panti-panti rehabilitasi baik yang dikelola oleh pemerintah,
rumah sakit, polisi atau swasta mengharuskan kita menciptakan berbagai alternatif
terapi dan rehabilitasi. Selain kenaikan jumlah mereka yang memiliki ketergantungan
narkoba, ada beberapa hal yang merupakan keprihatinan bersama yaitu :
1) Tingginya tingkat kambuh dikalangan pemakai narkoba
2) Fenomena ganti adiksi yang merupakan bagian integral dari adiksi, yang
belum diberikan perhatian selayaknya. Padahal ganti adiksi dapat
membawa pasien ke arah kambuh narkoba.
3) Perbedaan tingkat pemakaian dikalangan pemakai (level habitual users,
social users. experimental users sampai dengan Hard Core Addict)
yang .mempersulit penerapan program pemulihan yang cenderung
menyamaratakan tingkat recovery.
4) Banyak pasien yang dalam proses mencari terapi yang tepat, berpindah
dari satu fasilitas ke fasilitas lain.
5) Perbedaan umur yang cenderung mempersulit proses pemulihan
6) Makin tingginya jumlah kasus kriminal di dunia narkoba tidak
sebandingkan dengan daya tampung Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan.
7) Kelangkaan Program After Care bagi para mantan tahanan narkoba yang
akan kembali ke masyarakat..
8) Kebanyakan Panti Rehabilitasi yang dikelola pihak swasta tidak
terjangkau oleh mereka yang berasal dari masyarakat kelas menengah
bawah.
Seperti yang kita sadari, tidak ada satu bentuk pemulihan yang tepat dan
dapat dipakai untuk semua orang. Kita perlu merancang intervensi dan program
pemulihan yang sesuai dengan problem dan kebutuhan masing-masing individu.
Karena pemulihan dari ketergantungan narkoba adalah suatu proses yang panjang
maka diperlukan episode pengobatan. Salah satu hal yang paling penting adalah
membangun Program After Care yang solid sehingga mengurangi tingkat kambuh.
Salah satu alternatif untuk membantu pemerintah di bidang Treatment dan
Rehabilitasi Narkoba adalah membentuk Terapi dan Rehabilitasi berbasis
komunitas dengan menswadayakan kemampuan masyarakat setempat.
Para pecandu yang menjadi pasien dalam terapi dan rehabilitasi berbasis
komunitas adalah mereka yang ada dalam tahap :habitual users, social users,
experimental users, warga binaan pemasyarakatan dan After Care. Untuk warga
binaan pemasyarakatan dan After Care, sebaiknya terapi dan rehabilitasi ini
diadakan diwilayah domisili mereka untuk memudahkan proses resosialisasi.
2 TUJUAN
Buku ini bertujuan menyajikan Program 12 Langkah sebagai salah satu
alternatif melakukan terapi dan rehabilitasi berbasis komunitas.
Mengingat keunikan terapi model ini maka pada para pendamping / konselor yang
dianggap mampu melakukan pendampingan ketergantungan narkoba adalah
mereka yang mempunyai latar belakang akademis minimal Strata 1, para pemuka
agama dan para relawan profesional.
Untuk dapat diterapkan secara tepat guna maka terapi dan rehabilitasi model
12 Langkah ini harus melalui pelatihan selama lima hari dengan banyak memakai
terapi kelompok, mendalami Mekanisme Self Defend / sistem pertahanan addict,
teknik-teknik dasar konseling dan terapi.
Ada 3 faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu program pemulihan
yaitu :
1. Program Pemulihan dan Program After Care
2. Keterampilan Manajerial dari para pengelola panti dan
3. Sarana/prasana yang disesuaikan dengan lokasi dan anggaran.
Buku ini hanya akan membahas Program 12 Langkah sebagai model terapi dan
rehabilitasi baik dengan tujuan pencegahan sekunder ataupun tertier dan untuk mereka
yang sedang menjalani After Care.
Program 12 Langkah adalah program yang mempunyai 12 langkah, disusun
dan telah dipakai dihampir seluruh penjuru dunia lebih dari dari 50 tahun.oleh para
recovering narkotika dan keluarga mereka.
APA BAGIAN SAYA YANG MEMBUAT ANGGOTA KELUARGA SAYA MEMAKAI NARKOBA?
Kakek->Nenek

Ayah->Ibu->Kakak->Adik

Sepupu->Pengasuh

Paman->Bibi->Saudara
3.Juga berlaku untuk semua adiksi bukan NAPZA itu merupakan bagian dari ganti
adiksi atau multi-adiksi mis. : adiksi makanan (obesitas, anorexia / bulimia), judi,
kekuasaan, emosi, hubungan yang tidak sehat / seks, dll.
Mengingat kompleksnya masalah
adiksi disertai ganti adiksi, Program 12 Langkah membuat langkah-langkah yang
sederhana dan mudah dimengerti. Pemulihan merupakan proses panjang dan
sering diibaratkan perjalanan dari Pikiran (adiktif) ke hati. Program ini terkenal
dengan sebagai proses pemulihan yang menekankan konversi hati dan perubahan
internal.
workaholik Makanan Emosi Judi,
shopping
Program ini dapat dipakai untuk
semua jenis NAPZA
4.PERJALANAN PANJANG DARI OTAK KE HATI
POLA PIKIR DAN POLA PERILAKU ADIKTIF
DIUBAH LEWAT 12 LANGKAH
KONVERSI HATI
MENGUBAH LUKA MENJADI
BELAS KASIH
Sisi Internal dan Eksternal
Dalam terapi dan rehabilitasi dengan memakai model 12 Langkah, pemulihan
adiksi mempunyai dua sisi yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
proses didalam diri yang harus dilalui oleh seorang recovering addict untuk mencapai
tujuan program pemulihan yaitu
-bebas obat,
-bebas kriminal,
-produktifitas dan
-kehidupan yang sehat.
Faktor eksternal dalam pemulihan adalah semua faktor luar yang mendukung
kearah pencapaian empat tujuan tersebut. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain:
keterampilan manajerial baik dalam bidang Operasional dan Organisasional, Terapi
Vokasional, Support-group, After Care, dukungan keluarga, masyarakat, dan instansi
terkait dan semua pihak yang secara tidak langsung membantu terapi dan rehabilitasi.
Tanpa keseimbangan kedua faktor tersebut, pemulihan akan menjadi timpang.
Terapi 12 Langkah : Terapi 12 Langkah :
sisi internal dan eksternal sisi internal dan eksternal
.
INTERNAL
EKSTERNAL
NARKOTIKA
ANONIMUS
ALANON
Dukungan
Keluarga
PENDAMPINGAN
DI MASA KAMBUH
KONSEP ADIKSI
Langkah-langkah
Dalam 12 Langkah
Kambuh
Bagian
Pemulihan
Konversi Hati
Menyembuhkan luka Internal
Program 12 Langkah adalah program pemulihan adiksi dan Program After Care
yang memakai langkah-langkah sebagai metode dan proses pemulihan internal.
Langkah-langkah ini disesuaikan dengan tahapan proses recovery secara individual
sekaligus mempunyai basis yang kuat dalam grup terapi dan Narkotika Anonimus.
Program 12 Langkah dalam prosesnya mengubah cara pikir dan perilaku adiktif
seseorang dengan sangat sederhana sehingga konselor dapat melakukan
pendampingan baik secara pribadi maupun kelompok.
5.Eksternal
Dengan tidak mengurangi pentingnya faktor eksternal dalam terapi dan
rehabilitasi narkoba, Buku ini tidak akan membahas secara mendetail keterampilanketerampilan
Manajerial dan terapi vokasional. Juga tidak akan membahas jejaring
dengan instansi terkait seperti Puskesmas, Polisi, Lapas / Rutan, Dinas Sosial, LSM, dll
merupakan faktor pendukung keberhasilan suatu komunitas dalam melakukan terapi
dan rehabilitasi.
Untuk faktor eksternal, buku ini akan membahas tentang Narkotika Anonimus
dan Alanon yang merupakan bentuk support group dan After Care bagi para anggota
Program 12 Langkah.
6.BAB II
PRINSIP-PRINSIP TERAPI DAN REHABILITASI
1. Tidak ada satu pengobatan yang tepat untuk semua individu maka harus
dirancang program pemulihan dan intervensi yang sesuai dengan problem dan
kebutuhan masing-masing individu
2. Kebutuhan pengobatan harus selalu tersedia. Karena tiap individu yang
kecanduan narkoba dapat terjadi mendadak, maka perlu kesiapan program
pemulihan / pengobatan bagi mereka yang sedang dalam kondisi kritis.
3. Program pemulihan harus menjawab semua kebutuhan individu, bukan
saja masalah ketergantungan narkobanya. Artinya pemulihan harus bersifat
holitik dengan mempertimbangkan kebutuhan medis, psikologis, sosial,
vokasional dan hukum
4. Suatu rencana pengobatan dan pelayanan perorangan harus berkelanjutan
dan harus selalu dimodifikasi untuk memastikan bahwa perencanaan
sesuai dengan perubahan kepribadian tiap pasien.
5. Tetap tinggal dalam lingkungan terapi dan rehabilitasi dalam jangka waktu
yang reIatif panjang merupakan pendukung efektifitas pemulihan. Karena
kebanyakan orang meninggalkan tempat pengobatan lebih cepat dari yang
seharusnya, didalam program sebaiknya memasukkan strategi yang dapat
mengikat dan menahan pasien.
6. Konseling pribadi & kelompok, serta terapi perilaku lainnya merupakan
komponen yang harus diberiperhatian.
7. Pecandu yang mempunyai penyakit mental harus mendapat pengobatan
untuk adiksinya dan penyakit mentalnya.
8. Detoksifikasi medis adalah sebagai tahap pertama dari pengobatan
kecanduan dan hanya sedikit pengaruhnya untuk mengubah pecandu yang
telah bertahun-tahun tergantung pada narkoba.. Detoksifikasi medis sangat
aman dalam menangani gejala psikis yang akut atas sakau saat menghentikan
penggunaan narkoba.
9. Pengobatan yang dilakukan atas dasar sukarela lebih efektif..
10. Kemungkinan kambuh dimasa perawatan memerlukan pemantauan yang
berkesinambungan.
11. Program pengobatan sebaiknya dilengkapi dengan pencegahan untuk HIV /
AIDS, Hepatitis B & C, TBC dan penyakit infeksi lainnya. Perlu ada
konseling untuk membantu pasien mengubah sikap sehingga mereka
tidak menempatkan diri pada status resiko terinfeksi. Konseling dapat
membantu pasien untuk dapat mengubah sikap dan menghindarkan dari tingkah
laku yang beresiko tinggi. Konseling juga dapat membantu pasien yang sudah
terinfeksi untuk dapat mengatasi penyakitnya secara mental.
12. Pemulihan dari ketergantungan narkoba adalah suatu proses panjang
yang membutuhkan beberapa episode pengobatan. Seperti penyakit kronis
lainnya, keinginan untuk menggunakan narkoba dapat timbul kembali walalupun
telah melewati episode pengobatan.
7.BAB III
PROGRAM 12 LANGKAH DENGAN PENDEKATAN PSIKOSOSIAL
Bagian pertama bab ini akan mengupas tentang konsep adiksi menurut model
terapi 12 Langkah. Konsep adiksi dan pemulihan mempengaruhi model terapi dan
rehabilitasi yang akan dilakukan. Program 12 Langkah adalah program pemulihan yang
mementingkan perubahan internal dari seorang yang memiliki ketergantungan
narkoba. Perubahan Internal itu dilakukan dengan bimbingan konselor atau sponsor.
Sponsor adalah mantan pemakai yang telah melewati langkah-langkah dalam Program
12 Langkah. Langkah demi langkah harus dilakukan secara bertahap dalam jangka
waktu yang relatif lama. Semuanya tergantung kesiapan pasien.
Selanjutnya buku ini akan membahas setiap langkah secara sederhana dengan
memakai contoh penerapannya.
KONSEP ADIKSI & PEMULIHAN MODEL 12 LANGKAH
Program 12 Langkah memakai konsep adiksi sebagai model biologis. Konsep ini
berakar dari teori tentang fisiologis atau metabolisme yang abnormal, umumnya karena
faktor etiologis.
Ada dua macam model konsep ini. Konsep pertama adalah konsep terapi
substitusi. Konsep ke-2 adalah konsep "disease" yang adalah penyakit. Konsep adiksi
sebagai penyakit melihat ketergantungan narkoba sebagai masalah utama. Karena
dianggap mengidap penyakit, pecandu adalah pasien dan konselor sebagai "dokter".
Dengan memakai analogi penyakit diabetis atau darah tinggi, seseorang yang
mempunyai penyakit ketergantungan terhadap narkoba tidak dapat disalahkan.
Menderita suatu penyakit bukan merupakan kesalahan penderita..
Jika seorang penderita penyakit gula dilarang mengkomsumsi gula, maka
penderita penyakit ketergantungan narkoba, maka ybs tidak boleh mengkomsumsi
narkoba.
Program 12 langkah juga melihat adiksi sebagai penyakit keluarga. Bukan hanya
mereka yang memiliki penyakit narkoba tetapi juga orang-orang yang mendukung
kearah terpeliharanya penyakit adiksi ini. Maka program 12 Langkah dalam proses
eksternalnya mengharuskan peran aktif semua anggota keluarga melalui Alanon.
Model terapi keluarga ini dikenal sebagai terapi kodependensi
*****
8.Batasan Adiksi & Pemulihan ADIKSI
Adiksi adalah luka batin dan narkoba. Artinya narkoba disalahgunakan karena adanya
luka. Luka itu dapat berupa
-luka batin / asal yang sudah ada sebelum seseorang menyalahgunakan narkoba,
-luka akibat narkoba (Stigma yang ada dalam masyarakat).
Dalam adiksi ternyata luka akibat narkoba lebih dalam daripada luka asal.
.
Adiksi menurut model terapi 12 Langkah mengatakan bahwa masalah utama dari
ketergantungan narkoba bukan barang yang bernama narkoba tetapi yaitu luka.
Adiksi adalah simpton yang menunjukkan adanya masalah lain yang lebih dalam. Luka
itu terutama berasal dari keluarga asal yang menurut psikologi adalah keluarga yang
disfungsional.
*****
Keluarga Disfungsional
Kebanyakan keluarga asal pasien adalah keluarga disfungsional.
Disfungsionalitas terjadi ketika fungsi utama setiap anggota keluarga tidak dapat
dijalankan dengan sempurna. Penyebab disfungsionalitas antara lain kurangnya
komunikasi dalam keluarga, kurang kasih sayang / perhatian, masalah sosial ekonomi,
kesehatan, perbedaan prinsip, ketegangan orang tua, pertentangan dalam keluarga, dll.
Studi kasus : Keluarga Johan
(Fiktif, jika ada persamaan cerita, maka itu hanya kebetulan saja).
Studi kasus ini bertujuan untuk memperjelas adiksi sebagai penyakit keluarga
yang mengharuskan peran serta aktif semua anggota keluarga Pemaparan dengan
melakukan studi kasus ini diharapkan akan memberikan pengertian bahwa luka
sebagai sumber dari ketergantungan adiksi merupakan awal ketergantungan. Setelah
identifikasi luka itu maka langkah berikutnya adalah mengidentifikasi cara berpikir dan pola perilaku adiktif.
Mira dan Johan telah berumah tangga selama 21 tahun.
Perkawinan mereka berdasarkan kesepakatan ke-2 orangtua mereka.
Mira, seorang sarjana, dilarang bekerja sejak awal perkawinan
mereka. Johan sebagai kepala keluarga bekerja keras menghidupi
istri dan 2 anak. Mira mengeluh kesibukannya menjadi ibu dan ayah
bagi semua anak-anaknya. Johan mengeluhkan istrinya yang
dianggap tidak mengerti tujuan utamanya dalam mencari uang. Anakanaknya
mengeluh ketidakhadiran ayahnya dalam kehidupan
9.keseharian mereka.
Tahun demi tahun berlalu, keluarga itu hidup dalam dunia
masing-masing. Perkawinan terus berjalan karena perceraian bukan
pilihan. Johan sibuk di kantor. Mira tenggelam dalam kehidupan
rumah tangganya dan anak-anaknya menyibukan diri dengan cara
masing-masing. Ronny, anak sulung mereka menjadi pecandu
narkoba sejak berusia 16 tahun. Mia, anak ke-2 mereka menjadi
perfesionis di sekolah.
Contoh diatas adalah tipikal keluarga disfungsional.
1. Identifikasi luka batin dan disfungsionalitas
a. Ronny memiliki ketergantungan pada narkoba. Luka batinnya timbul akibat :
Ketidakhadiran sang ayah secara fisik., jiwa yang terluka akibat ketegangan antara
kedua orangtuanya (yang disimpan psyche-nya), kekerasan yang ia saksikan atau
dengar, ketidakhadiran sang ayah dan ibu secara emosional, kebohongan ibunya
untuk menutupi kelemahan ayahnya.
Karena ia tidak memiliki keterampilan untuk berkomunikasi, keahlian dan
kemampuan untuk menyalurkan ketegangan batinnya, luka itu makin dalam dari hari
kehari.
b. Disfungsionalitas Johan bukan hanya dalam hal ketidak-mampuannya untuk
hadir secara emosional. Ia juga tidak mampu memenuhi kebutuhan kehadiran fisik
bagi anak-anak dan istrinya Ketidakhadirannya secara jasmani membuat ia menjadi
ayah secara formal akibat perkawinan semata. Prioritas utamanya untuk terus
mencari nafkah membuat uang menjadi fokus dalam kesehariannya.
Ketidakmampuan Johan menjadikan Mira sebagai patner dalam menghidupi
keluarganya membuat bebannya menjadi sangat berat. Tanpa komunikasi yang
terbuka dan jujur, luka batin anak-anaknya menjadi kompleks.
c. Disfungsionalitas juga ada dalam diri Mira. Dalam Program 12 Langkah
disebut ko-dependensi. Perkawinannya yang adalah hasil persetujuan keluarga besar,
larangan bekerja setelah menyelesaikan kuliah, kesibukan mengurus anak tanpa
suami yang ada baik secara fisik dan emosional membuat Mira tidak mampu
mengembangkan diri secara utuh. Sering ia harus membohongi anak-anaknya yang
mempertanyakan kehadiran ayah mereka. Keharusan menutupi disfungsionalitas
Johan membuat Mira menjadi disfungsional juga.
Lingkaran itu akan terus berputar kecuali dengan intervensi yaitu pengakuan dari
setiap anggota keluarga tentang adiksi masing-masing.
Dalam terapi ketergantungan narkoba, Ronny harus menghadapi kenyataan
bahwa masalahnya bukan saja ketergantungan terhadap narkoba tetapi juga luka
10.batinnya. Luka batin itu sekarang ditambah dengan luka akibat penyalahgunaan
narkoba. Bahkan, ironisnya, luka akibat obat yang dipakai untuk mengobati luka asal itu lebih buruk dari luka asal itu sendiri.
Jika dalam contoh diatas, luka batin Ronny bersumber dari tidak ada
keharmonisan dalam keluarganya, dalam praktek terapi, banyak faktor lain yang harus
dianalisa sebagai sumber luka dan ketergantungan seseorang. Maka terapi model 12
Langkah mensyaratkan kemampuan konselor melihat masalah yang menimbulkan luka
batin dari berbagai aspek kehidupan.
Salah satu prinsip utama konsep adiksi model 12 Langkah adalah melihat ada
apa dibalik narkoba. Narkoba dan adiksi hanyalah symptom. Narkoba dan adiksi
hanyalah 10 % dari masalah.
10%Dibalik narkoba atau adiksi pada umumnya, menurut Program 12 Langkah ada LUKA
Dibalik Adiksi : LUKA akibat narkoba,psikologis pendidikan agama,sosial,ekonomi,politik

PEMULIHAN
Dalam pemulihan, kedudukan narkoba digantikan oleh Program 12 langkah.
Luka tetap ada. Program diharapkan memberikan keterampilan hidup untuk menjalani
hidup walaupun mereka terluka. Selama masa pemulihan, program membantu
mengupas 90 % masalah sisa dari 10% dari narkoba.
Proses pemulihan ketergantungan narkoba bukan saja luka batin akibat menjadi
anggota keluarga yang disfungsional, tetapi juga luka akibat image buruk masyarakat
tentang pecandu. Stigma sosial ini sudah diinternalisasi oleh para pecandu.
Sebagai contoh dalam sebuah sesi di panti rehabilitasi di bilangan Tangerang, inilah
respon para pasien atas pertanyaan: " Apa image buruk masyarakat / keluarga tentang
pecandu narkoba yang paling menyakitkan kamu"
Kunci keberhasilan pemulihan adiksi sebagai penyakit keluarga adalah
kesembuhan seluruh keluarga dari adiksi dan ko-dependensi.
*****


PROGRAM 12 LANGKAH

Program 12 langkah adalah suatu proses pemulihan yang berisikan duabelas
langkah terapi dan rehabilitasi. Program ini dibuat oleh para alkoholik dan narkotik di
Amerika Serikat tetapi sudah diadaptasi sesuai dengan kebudayaan kita. Dalam
pemulihan sebagai metode, setiap langkah dipakai sebagai cara mengubah cara pikir
dan perilaku adiktif menjadi yang waras. Pemulihan harus dimulai dengan keadaan
bersih atau bebas obat. Program ini memakai slogan Bersih dan Waras. Tolak ukur
keberhasilan anggotanya adalah perubahan hati.

morfinis Lebih baik bunuh mama saja.Bikin malu keluarga. Kita kan keluarga baik-baik.looser Apa kata orang ?
12
Perubahan pola pikir dan perilaku adiktif membuat seorang recovering addict
akan mengubah kehidupan yang berfokus pada narkoba menjadi kehidupan yang
seimbang dan sehat. Ini berarti membangun kembali pola hidup yang baik antara
kebutuhan jasmani, rohani dan emosional.
Keseimbangan hidup itu hanya dapat dilakukan jika terjadi perubahan pola pikir
dan perubahan suasana hati. Perubahan suasana hati dari dendam, marah, emosi yang
tidak dewasa dan tidak sehat terjadi ketika luka-luka didalamnya berangsur-angsur
Waras : hidup sehat jasmani,emosional,sosial, seksual dan
rohani.
Bersih = Bebas Narkoba
Sakauw.Harus dapat uang Pola pikir dan perilaku adiktif terfokus pada
narkoba. Identik dengan TIDAK WARAS
Keseharian Seorang Pemakai Putaw 13
pulih. Perubahan pola pikir adiktif dan perubahan suasana hati akan membawa
keperubahan pola perilaku.
*****
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROGRAM 12 LANGKAH.
Berikut ini adalah Ke-12 langkah. Kata ganti orang pertama(saya) dapat diganti
dengan kata ganti orang ke-3, tunggal dan jamak.(kami dan kita).
1. Saya mengakui bahwa saya tidak berdaya terhadap benda, orang, tempat dan
situasi sehingga hidup saya menjadi tidak terkendali.
2 Tiba pada keyakinan bahwa Tuhan yang dapat mengembalikan saya pada
kewarasan.
3 Membuat keputusan untuk menyerahkan niat dan kehidupan saya kepada
Tuhan.
4 Membuat daftar inventarisasi moral secara menyeluruh tanpa rasa gentar.
5 Mengakui kepada Tuhan, diri sendiri dan sesama tentang sifat dan kesalahan
saya.
6 Menjadi siap sepenuhnya agar Tuhan menyingkirkan karakter buruk saya.
7 Dengan rendah hati memohon Tuhan untuk menyingkirkan kelemahan saya.
8 Membuat daftar orang-orang yang yang pernah saya sakiti dan mempersiapkan
diri sepenuhnya untuk menebus semuanya.
9 Mengakui kesalahan saya dihadapan orang-orang yang pernah saya sakit
bilamana memungkinkan, kecuali jika dengan melakukan hal itu akan lebih
menyakiti pihak-pihak yang tersangkut.
10 Secara terus menerus melakukan inventorisasi pribadi dan jika bersalah
langsung mengoreksinya.
11 Melakukan pencarian terus menerus melalui doa dan meditasi untuk
meningkatkan kontak sadar dengan Tuhan. Berdoa untuk mengetahui kehendak-Nya bagi saya dan mohon kekuatan untuk melaksanakan-Nya.
12 Setelah mengalami pencerahan sebagai buah penetrapan langkah-langkah ini,
saya siap untuk menyebarkan kabar baik ini kepada para pecandu yang masih
menderita dan untuk menerapkan semua prinsip ini dalam semua bidang
kehidupan.
13 "Gue bertanggung jawab atas hidup gue."Gara -gara ortu bercerai,gue pakau. Ini salah mereka.
14Pola Pikir adiktif Vs Pola Pikir Sehat
Langkah-langkah ini merupakan satu kesatuan yang menghubungkan antara
seseorang dengan adiksinya, diri sendiri, sesama dan Tuhan..Kedua belas langkah itu
mengacu pada hubungan antara saya dan adiksi saya, saya dan Tuhan, Saya dan saya
serta saya dan orang lain.
LANGKAH HUBUNGAN DENGAN
1 Adiksi saya
2,3,5,6,7,11 Tuhan
1,4,8,9,10, Diri sendiri
5,9,10,12 SAYA Sesama
Berikut ini adalah pembahasan setiap langkah. Untuk mempermudah mencerna
prinsip-prinsip dasar setiap langkah, pemaparan akan dilakukan dalam berbagai
bentuk penyajian.
*****
Langkah Pertama
Saya mengakui bahwa saya tidak berdaya terhadap benda, orang, tempat dan
situasi sehingga hidup saya menjadi tidak terkendali.
Jika seluruh keluarga Johan dan Mira, Ronny dan Mia akan melakukan
pemulihan akibat ketergantungan Ronny pada adiksinya yaitu narkoba, maka setiap
anggota keluarga harus melakukan langkah pertama.
LANGKAH PERTAMA
SAYA MENGAKUI SAYA TIDAK BERDAYA :
RONNY
MIA
JOHAN
NARKOBA
KODEPEN
DENSI
MIRA
KEINGINAN
MENGONTROL
ORANGTUA
UNTUK
MEMBERIKAN
PERHATIAN PAPAH,
BANDAR,
UANG, WC.
UANG,
KERJA &
KERJA
JOHAN
15 Kesimpulan : Langkah Pertama harus dilakukan oleh setiap anggota keluarga.
Semua anggota keluarga harus mengakui bahwa mereka tidak berdaya terhadap
narkoba walaupun hanya Ronny yang memilki ketergantungan. Mia harus melakukan
proses pemulihan dari keinginan untuk selalu sempurna supaya mendapat perhatian
orangtuanya. Ronny dan Mia harus membiarkan orangtuanya menyelesaikan masalah
suami istri tsb.
Johan dan Mira harus sadar narkoba bukan masalah utama. Narkoba.
hanyalah simpton belaka. Masalah utama adalah keharmonisan keluarga yang gagal
mereka kembangkan. Dalam proses terapi kemungkinan besar langkah utama yang
harus mereka lakukan adalah menjalankan konsultasi perkawina n, cara berkomunikasi
efektif dan membuka dialog satu sama lain. Mereka harus belajar keterampilan
sebagai orangtua.

Latihan Mengidentifikasi: kehidupan yang tidak terkendali dalam bentuk terapi
kelompok. Tidak terkendali adalah pola hidup ketika narkoba, orang, tempat dan situasi membuat seseorang kehilangan kontrol atas akal sehatnya. Contoh perilaku atau pola hidup yang tidak terkendali : berbohong, melawan orang tua, membolos, membunuh,menjual narkoba, melanggar hukum, kehilangan istri anak, dll.

Terapi kelompok :
Tema : bagaimana pengalaman peserta ketika hidup menjadi Tidak terkendali
atau tidak waras akibat narkoba.
Jumlah peserta : 10 – 12 orang
Waktu : 90 menit (30 menit refleksi pribadi, 60 menit untuk kelompok)
Keperluan ATK : kertas gambar A3, Pinsil berwarna / spidol, pena).
Langkah-langkah dalam kelompok:
1. Semua peserta diajak untuk duduk dalam bentuk lingkaran.
2. Beri pengantar singkat tentang Langkah Pertama
a. Narkoba membuat hidup saya menjadi tidak terkendali.
b. Bagaimana narkoba membuat hidup menjadi tidak terkendali
3. Bagilah kertas dan pinsil warna
4. Minta peserta mengingat kembali peristiwa dimana narkoba serasa
sangat menguasai pikirannya sehingga ia akan melakukan apa saya
untuk mendapatkan narkoba.
5. Selama menggambar mainkan musik yang tenang. Konselor jangan
berkeliling melihat gambar mereka karena mungkin membuat mereka
salah tingkah.
6. Setelah semua selesai, tanyakan perasaan mereka saat itu. Hanya
perasaan, tidak perlu menguraikan perasaan itu. Tujuannya hanya untuk
mengetahui perasaan awal sebelum mereka mengisahkan gambar
mereka.
7. Mintalah satu persatu menceritakan gambar mereka.
8. Setelah semua selesai, tulis di whiteboard tentang :
a. persamaan pola pikir adiktif
b. persamaan perilaku adiktif
c. bagaimana narkoba membuat mereka tidak terkendali / tidak
16
waras
d. persamaan dalam hal ketidakterkendalian /ketidakwarasan.
9. Mintalah mereka menarik kesimpulan dari persamaan tsb.
10. Minta mereka mengambil kesimpulan masing-masing dan buatlah
pernyataan pribadi :
Saya mengakui bahwa narkoba membuat hidup saya menjadi
tidak terkendali / tidak waras dengan cara.....(sebutkan
sebanyak mungkin).
11. Tanyakan perasaan mereka. Apakah perasaan mereka sudah berubah
atau sama seperti sebelum berbagi kisah mereka.
12. Konselor memberikan kesimpulan akhir "Narkoba membuat hidup
menjadi tidak terkendali /tidak waras".
Lakukan terapi kelompok ini dalam hal orang, tempat dan situasi yang membuat
mereka tidak terkendali.
*****
Langkah Ke-2 :
Tiba pada keyakinan bahwa ada Tuhan
yang dapat mengembalikan saya pada kewarasan
Banyak orang yang mempertanyakan mengapa Tuhan diletakkan di Langkah Ke-
2 dan Ke-3. Jawabannya sangat sederhana. Bagaimana Tuhan diakui
keberadaannya jika narkoba (dan adiksi lainnya) telah dijadikan tuhan.
Ke-2 langkah ini merupakan titik balik kehidupan penyalahguna narkoba. Setelah
pengakuan ketidakberdayaan atas kekuatan narkoba dan adiksi, dan pernyataan
kehidupan yang tidak terkendali, maka sampailah pada pengakuan kewarasan. Cara
berpikir adiktif sering membuat seorang penyalahguna melakukan hal yang tidak
masuk akal bagi otak orang waras.
Pengakuan perilaku yang tidak waras akan membuat ybs mengakui bahwa
narkoba dan cara berpikir adiktifnya yang membuat hidupnya menjadi tidak terkendali.
Ketidakwarasan dan kehidupan yang tidak terkendali terus berlangsung sekalipun ybs
sudah bersih (drug free) dan melewati masa pemulihan di panti rehabilitasi. Itulah
sebabnya adiksi menurut Program 12 Langkah menyatakan bahwa pemulihan adalah
perjalanan seumur hidup. Tidak ada istilah mantan pecandu.
17 Tuhan menggantikan kedudukan narkoba
Langkah kedua
Ada dua tahap dalam memakai langkah ini dalam terapi kelompok.
Tahap Pertama : adalah melakukan perenungan pribadi tentang Tuhan. Lalu diikuti
dengan berbagi cerita dalam kelompok seperti di langkah Pertama, renungan dapat
dilakukan dengan meminta peserta menulis di kertas gambar tentang Tuhan. Dalam
proses hendaklah berhati-hati untuk tidak mengkritrik pandangan mereka dan
pengalaman hidup tentang Tuhan. Proses ini mungkin akan mengembalikan mereka ke
tahap awal dalam mengenal Tuhan secara pribadi.
Tahap ke-2 adalah melakukan psikodrama tentang hal-hal yang tidak waras selama
narkoba, pola pikir dan perilaku adiktif menguasai mereka
Renungan tentang ketidakwarasan..
Jumlah peserta : antara 25 sampai 49 orang
Lama : 2 hari
Ruangan : mampu menampung antara 50 sampai 55 orang
Psikodrama tentang ketidakwarasan hidup akibat narkoba.
1. Bentuk kelompok kecil antara 5 sampai 7 orang.dengan jumlah maksimal
kelompok kecil antara 5 sampai 7 kelompok.
2. Minta mereka membuat drama tentang pengalaman ketidakwarasan
akibat narkoba.
3. Beri waktu yang cukup untuk berlatih.
4. Pertunjukan masing-masing kelompok.
5. Setelah penampilan semua kelompok, tanyakan perasaan mereka
a. ketika melakukan pertunjukan
b. ketika mengingat kembali ketidakwarasan mereka.
6. Minta mereka melakukan kesimpulan secara kelompok.
7. Masing-masing kelompok bercerita tentang kesimpulan kelompok.
Tutup dengan pengarahan singkat konselor bahwa kalau kembali ke narkoba
maka hidup akan selalu tidak waras. Apa arti kewarasan. Waras berarti hidup
benar berdasarkan pertimbangan akan sehat.
Berikut ini adalah contoh ketidakwarasan : Yanto, 24, Jakarta
Langkah ini membawa recovering addicts ke Tuhan yang merupakan
satu-satunya kekuatan membawa mereka ke kewarasan.
18 " Saya harus mendapatkan putaw kalau sedang sakau. Apapun caranya.
Banyak yang sudah saya lakukan. Paling sering tentu saja berbohong untuk
mendapat uang. Kalau berbohong tidak berhasil, maka mencuri merupakan jalan
keluar yang paling sering saya lakukan".
" Pokoknya saya harus mendapatkan uang. Pokoknya semua anggota keluarga
saya pernah kecurian. Bahkan yang paling membuat saya menyesal adalah mencuri
kalung warisan nenek untuk ibu".
Contoh lain adalah : Mark, 26, Jakarta :
"Saya membunuh bandar di kalangan Bintaro karena dia sudah memerawani
sepupu saya. Sepupu saya bercerita bahwa ketika ia sedang sakau, ia minta tolong
bandar tsb. Sang bandar minta sepupu saya untuk tidur dengan dia sebelum dikasih
paketan.
Saya juga morfinis tetapi saya merasa dia kurang ajar karena memanipulasi
sepupu saya. Jadi saya membunuh dia."
Tiba pada keyakinan adanya Tuhan berasal dari pengalaman didunia adiksi
dari para recovering addicts. Pemulihan dari ketergantungan justru telah membawa
mereka pertama kali mengenal Tuhan. Mereka merasa tiba atau sampai pada
pengertian tentang Tuhan.
"Saya merasa Tuhan yang diajarkan oleh keluarga saya tidak adil.
Orang tua saya bercerai dan saya dibuang ke rumah paman saya. Saya
dibesarkan dengan banyak sepupu. Paman dan bibi memang baik tetapi
mereka harus bekerja siang dan malam untuk menghidupi kami. Saya
bahkan pernah berpikir bahwa Tuhan itu tidak ada.
Setelah saya menjalani Program ini lalu saya merasa bahwa
Tuhan itu tidakbersalah. Saya sadar bahwa justru Tuhan memberi paman
dan bibi sehingga saya tidak harus ke panti asuhan".
Pengakuan Tia, (22 tahun), After Care , Jakarta
*****
Langkah Ke-3
Membuat keputusan untuk menyerahkan
niat & kehidupan kepada Tuhan.
Kepada Tuhan yang akan membawa ke kewarasan dan kehidupan yang
terkendali itu, niat dan kehidupan diserahkan. Penyerahan diri ini merupakan peralihan
dari hidup yang men-tuhan-kan narkoba dan adiksi ke kehidupan yang diatur oleh
Tuhan.
19 "Hari ini gue menangis ketika grup terapi. Hati gue luluh. Ketika
mendengar Bismillah ni Rohman Ni Rohim yang diucapkan Ustad, gue
ingat nyokap gue. Nyokap yang ngajarin gue tentang Tuhan yang
Maha Penyayang. Dulu ketika pakau gue ngga ngerasa disayang
Tuhan. Baru tadi malam di pengajian gue tersentuh lagi. Ampuni aku,
Ya Allah."
Catatan Harian Milah (23).
After Care, Jakarta
Ketiga langkah pertama dalam Program 12 Langkah ini merupakan langkah
yang harus diulang tanpa henti. Bahkan ada slogan yang menyatakan bahwa setiap
orang selalu berada di langkah pertama.
*****
Langkah Keempat
Membuat daftar inventarisasi moral
secara menyeluruh tanpa rasa gentar.
Langkah Keempat (dan Kelima) adalah metode untuk membersihkan rumah
(baca : rumah didalam diri / hati) kita. Caranya dengan membuat daftar inventarisasi
tentang kelemahan karakter dan kelebihan. kita. Dafta r Inventarisasi ini adalah hasil
refleksi pribadi dan bukan milik orang lain.
Moral Inventarisasi ini ibarat membelah bawang bombay. Lapisan demi lapisan
yang merupakan lambang penyangkalan diri atas luka batin dan adiksi dibuka,
selangkah demi selangkah. Metode ini adalah jalan menuju pengetahuan diri tentang
kelemahan dan kelebihan diri.
Kelemahan karakter yang sifatnya universal adalah self-centeredness. Addicts
beranggapan bahwa adalah pusat kehidupan dimanapun ia berada. Dasar dari selfcenteredness.
adalah ketakutan Takut adalah dasar penyakit spiritual dan sering kali
bersifat irrasional. Tujuan akhir Langkah Keempat adalah menjadi sahabat terbaik dari
diri termasuk bersahabat dengan ketakutan.
Kelemahan :
1. selfcentered
2. tidak jujur
3. rendah diri
Kelebihan :
1. jujur
2. senang menolong
3. pandai gaul
20"Sejak masa remaja saya memang pendiam. Saya menolak
undangan teman termasuk undangan makan malam atau pesta
ualng tahun teman. Saya takut dicuekin, tidak diajak ngomong atau
tidak bisa nyambung. Saya takut tidak ada yang mengajak
berdansa".
Titi, 32, After Care
Titi adalah tipikal pecandu yang rendah diri dengan mengatasnamakan sifat
pendiam. Dia merasa bahwa semua orang memperhatikan, membicarakan dia atau
sengaja mengacuhkan dirinya. Cara berpikir ini merupakan cara berpikir adiktif.
Pemulihan berarti membuat isolasi menjadi salah satu kelemahan karakternya. Dalam
proses membersihkan diri, Titi harus mengakui bahwa ia bukan seorang yang
pendiam tetapi memiliki rasa rendah diri yang tidak beralasan.
"Sponsor saya mengatakan bahwa ketakutan saya tidak beralasan.
Malah saya disebut sebagai seseorang yang merasa menjadi pusat
dunia. Pada awalnya saya tersinggung tetapi setelah mendengar
cerita sesama recovering addict, saya tertawa".
Titi, 32, After Care, Jakarta
*****
Langkah Kelima :
Mengakui kepada Tuhan, diri sendiri dan sesama tentang sifat dan kesalahan saya.
Langkah Kelima adalah langkah dimana seseorang melepaskan diri dari isolasi.
Bercerita pada orang lain dan Tuhan merupakan langkah membuka diri terhadap
dunia dan Tuhan. Langkah ini harus dilakukan dengan cara sangat hati-hati. Program
12 Langkah menyarankan untuk melakukannya dengan seorang sponsor. Sponsor,
dengan kelamin yang sama dengan sponsee, adalah sesama recovering addict yang
sudah melewati langkah-langkah dalam Program 12 langkah.
21 Langkah keempat dan Kelima ini merupakan cara untuk masuk kedalam diri
untuk menyembuhkan luka batin. Semakin sering kedua langkah ini dilakukan
semakin baik hubungan dengan diri sendiri. Langkah ini membantu membedakan
antara luka batin dan kecacatan karakter. Luka batin harus disembuhkan sedangkan
kecacatan karakter harus di serahkan pada Tuhan. Pada saat itulah langkah Keenam
dan Ke-7 diperlukan.
*****
Langkah Keenam :
Menjadi siap sepenuhnya agar Tuhan menyingkirkan karakter buruk saya.
Langkah ini merupakan langkah persiapan mental dan rohani. Sebelum ada tindakan
konkrit untuk memohon Tuhan menyingkirkan kelemahan pribadi, jiwa dan raga harus
siap.
*****
Langkah Ketujuh
Dengan rendah hati memohon Tuhan untuk menyingkirkan kelemahan saya.
Program 12 Langkah adalah program spiritual. Program 12 Langkah
mengajarkan cara berhubungan dengan diri sendiri, sesama dan Tuhan. Jika Langkah
Ke-3 mengajarkan untuk mengalihkan niat dan kehidupan pada Tuhan, maka Langkah
Ke-6 & Ke-7 mengajarkan untuk memohon Tuhan menyingkirkan kelemahan dan
kecacatan karakter.
Perilaku bertahun-tahun tidak dapat berubah dalam sekejap dan dengan
kekuatan sendiri. Hanya Tuhan yang dapat melakukannya. Salah satu syarat utama
adalah kerendahan hati.
No-sent letter, Rico, 28, Bandung
Saya mau cerita bagaimana
narkoba menguasai hidup
saya dulu. Saya membohong, mencuri uangortu, dll
Sama dong Terima kasih untuk curhatnya.Lega juga akhirnya.
22 "Tuhan, saya sudah berusaha untuk berkata jujur. Tetapi susah sekali. Kemarin saya berbohong pada istri saya. Saya takut kalau berkata apa adanya, dia akan marah. Hal itu sering terjadi. Maka saya kembali terpeleset dalam kebiasaan lama. Anehnya, dia tidak marah dan kelihatannya biasa-biasa saja. Saya jadi menyesal.
Apakah kalau saya berkata jujur, dia juga tidak akan marah.Tolong, ambilah kebiasaan berbohong ini. Sekarang saya sudah tidak mabok lagi, tetapi tetap nggak bisa berkata jujur. Hanya Engkau yang mampu membantu saya. Tolong saya ya Tuhan,
Amin".
Kerendahan hati itu berlanjut ketika Langkah Ke-8 dan Ke-9. Ke-2 langkah ini
adalah langkah memperbaiki hubungan dengan diri sendiri dan sesama.
******
Langkah Ke-8
Membuat daftar orang-orang yang yang pernah saya sakiti dan mempersiapkan diri sepenuhnya untuk menebus semuanya.Protes terhadap Langkah Ke-8 datang dari rasionalisasi pecandu."Kenapa harus minta maaf pada mereka, bukanlah saya yang menjadi korban dari kekerasan mereka".
"Aku adalah orang yang paling disakiti selama ini. Siapa yang peduli perasaan aku?".
" Saya takut kalau ingat harus berhadapan dengan mereka yang saya sakiti selama saya pakau".
Langkah Ke-8 hanya langkah untuk membuat daftar nama orang yang pernah
disakiti. Langkah ini hanya meminta membuat datar. Jarak antara Langkah Ke-8 & Ke-
9 relatif lama. Kesiapan seseorang tergantung pada kedalaman kehidupan rohaninya.
Contoh : sharing After Care Langkah Ke-8 – Arie (19).
Daftar Nama Kekerasan fisik,Kekerasan emosi,Kekerasan verbal,Kekerasan sexual
1. Diri sendiri X X X X
2.Mamah X X X
3.Papah X X X
4.Ririn (kakak) X X X
5.Rani (adik) X X X
6.Dede (pacar) X X X X
7.Mbok Mimin (pembantu) X X X
*****
Langkah kesembilan :
23.Mengakui kesalahan saya dihadapan orang-orang yang pernah saya sakiti bilamana
memungkinkan, kecuali jika dengan melakukan hal itu akan lebih menyakiti pihakpihak
yang tersangkut.
Ke-2 langkah ini harus dilakukan dibawah bimbingan sponsor. Satu hal yang
harus diingat adalah tidak kembali menyakiti diri sendiri dan orang lain. Maka orang
pertama yang harus dalam daftar dan yang dimintai maaf adalah diri sendiri.
Bukankah selama menyalahgunakan narkoba , selain orang lain, para pecandu juga
menyakiti diri sendiri. Sedangkan Langkah Ke-9 mengingatkan kita bahwa dalam
proses pengakuan kesalahan, jangan membuat pihak ketiga. menjadi korban proses
pemulihan kita.
Contoh yang lazim terjadi adalah perselingkungan ketika aktif mengkomsumsi
narkoba. Dalam melakukan Langkah Ke-9, membuka cerita lama pada suami atau istri,
bukan hal yang bijaksana. Biarlah bagian itu menjadi bagian dari proses pemulihan diri dan tidak membuat orang lain terluka..
Langkah Ke-9 mempunyai dua fungsi utama.
Fungsi pertama adalah membersihkan diri dari masa lalu dan rumah hati ini.
Fungsi ke-2 adalah menutup pintu kambuh.
Sehingga pelaksanaan ke-2 langkah ini terlepas dari penerimaan mereka yang
dimintai maaf. Kunci kesuksesan adalah kerendahan hati.
"Relapse pertama saya terjadi karena saya tetap menyimpan
dendam kepada Bobby, kakak kelas saya yang juga bandar saya,
padahal dia sudah mati akibat Over Dosis. Dia menjerumuskan saya
kedunia narkoba . Saya kesal kalau ingat bagaimana dia baek banget
dulunya tapi lalu jahat. Pokoknya nggak punya perasaan kalau saya
lagi sakau dan nggak punya uang".
Setelah melakukan langkah Ke-9 saya baru sadar kalau saya
nggak bisa mengubah dia. Saya hanya bisa memaafkan diri saya sendiri". Saya menyesal pernah memukul dia, mencuri paketan putaw dan menghina dia dengan kata-kata kasar".
Tonny, 35, After Care.
Ada permintaan maaf yang tidak akan pernah dapat kita lakukan, misalnya
pada Bobby, dalam kasus Tonny. Bobby sudah meninggal dunia. Dalam situasi seprti
ini, cara untuk memperbaiki diri adalah dengan berbaik baik pada setiap orang.
"Sekarang saya hanya bisa mendoakan arwahnya. Saya
merasa beruntung sebab saya masih dikasih kesempatan untuk hidup bersih dan waras. Sekarang saya berusaha berbuat baik minimal kepada satu orang setiap hari sebagai tanda permohonan saya untuk almarhum Bobby".( Tonny, 35, After Care.)
Langkah selanjutnya adalah Langkah Ke-10. Langkah ini adalah langkah yang
dipakai sebagai tolak-ukur keberhasilan program dalam kehidupan sehari-hari.
******
Langkah Kesepuluh
24 Secara terus menerus melakukan inventarisasi
dan jika bersalah langsung mengoreksinya.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah kambuh selain menjadi barometer sugesti.
Langkah ini dipakai untuk mendeteksi dini relapse emosional. Evaluasi diri ini dilakukan sengan cara membuat daftar hal yang baik / positif dan yang buruk / negatif.
Langkah 10: : tanggal........................
Hal positif Hal negatif
1. Tidak pakau dan tidak suges
2. Kangen pacar tapi tetap fokus
pada program hati ini
3. Merasa kesal pada konselor tapi tetap konsentrasi dalam sesi.
1. Bohong sama Dudi kalau bolpen habis padahal nggak mau ngasih pinjam (Ngga jujur)
2. Bangun telat karena ngobrol tadi malam padahal lampu sudah dimatikan.
3. Menertawai pasien baru yang kelihatan bloon, padahal dia lagi
sakau abis.
Benny (24), Residen, Tangerang.
Contoh ke-2 adalah daftar untuk mendeteksi kecacatan karakter. Daftar ini
dibuat sesuai dengan Langkah Keempat. Untuk menyeimbangkan daftar diatas dibuat
daftar kelebihan
Kecacatan Pribadi
Tanggal Kelebihan Tanggal
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Tidak jujur X X X X X Jujur X X X X X X X
Egois X X X X Bersih narkoba X X X X
Dendam X X Tidak menjadi korban X X X X
Gossip X X X X Rendah hati X X X X X X
Mencuri X X X Menahan diri untuk tidak membantah
Manipulatif X X X Membantu sesama

*****
Langkah Kesebelas
Melakukan pencarian terus menerus melalui doa dan meditasi untuk
meningkatkan kontak sadar dengan Tuhan, sebagaimana saya memahami Tuhan.
Berdoa untuk mengetahui kehendakNya bagi saya dan mohon kekuatan untuk
melaksanakan.
-Langkah Ke-11 ini sangat pribadi. Cara dan metode melakukan kontak
dengan Tuhan merupakan pilihan setiap individu. Bahkan seorang sponsorpun
tidak akan pernah dapat memaksakan caranya berdoa. Program 12 Langkah
25 tidak berlandasan agama tertentu. Kontak dengan Tuhan dapat dilakukan
dengan berbagai cara : berdoa, sholat, membaca buku rohani, dll.
Terapi Kelompok :
Mintalah peserta untuk menulis :
Membuat komitmen untuk selalu meningkatkan kontak sadar
dengan Tuhan.Misalnya
-Saya akan sholat minimal 3 kali sehari
-Saya akan berdoa setiap pagi dan malam hari
-Saya akan membantu orangtua sekali sehari
-Saya akan menulis no-sent letter untuk Tuhan tiap minggu
-Saya akan mengikuti kebaktian setiap sabtu sore dengan keluarga saya.
Tulislah buah hasil dan dan meditasi ?
-Hati yang damai
-Kekuatan untuk tidak kambuh
-Berbaikan dengan mamah
-Sabar, nggak cepat marah
Menggambar kemesraan dengan Tuhan ?
-Saya merasa seperti tangan yang melindungi saya
-Merasa damai setelah Wudhu
-Baikan sama papah, bisa terima Papah kawin lagi
-Tuhan terasa dekat dan selalu menjaga
*****
Langkah Ke-12
Setelah mengalami pencerahan sebagai buah penetrapan langkah-langkah ini, siap
untuk menyebarkan kabar baik ini kepada para pecandu yang masih menderita dan
untuk menerapkan semua prinsip ini dalam semua bidang kehidupan.
Titik balik dalam proses pemulihan dalam Program 12 langkah adalah kesadaran
bahwa semua langkah tidak hanya membuat ia bersih narkoba dan waras dalam
perilaku dan pola pikir, tetapi membuat mereka menjadi manusia yang produktif
dalam masyarakat. Mereka kembali menjadi manusia baru yang sehat dan bebas
kriminal.
Langkah ini hanya dapat dilakukan jika semua langkah sebelum langkah ini
sudah dijalankan dengan sepenuh hati. Kita tidak dapat memberikan apa yang tidak kita miliki adalah prinsip utama langkah ini. Tanpa pengakuan terus menerus tentang
26 ketidakberdayaannya dan ketergantungannya pada Tuhan, tanpa membersihkan rumah
hatinya, kabar baik ya ng ingin disampaikan pada para pendatang baru ibarat tong kosong berbunyi nyaring. Hal ini banyak terjadi pada para pemula. Setelah mengalami langkah pertama mereka langsung ingin mengajak orang lain untuk mengikuti langkah mereka.Akibatnya fokus yang harusnya adalah pemulihan diri menjadi ajang promosi yangdangkal.Kabar baru yang ingin disampaikan adalah pengalaman, kekuatan dan harapan.
Apa arti pengalaman dalam langkah ini ?
-Bahwa pengakuan ketidakwarasan membuat saya sadar
bahwa cara hidup saya dulu salah dan hanya menyakitkan
diri sendiri dan semua orang yang ada disekitar saya.
-Bahwa langkah-langkah ini menghancurkan tembok
rendah diri dan isolasi yang telah saya lakukan bertahuntahun.
-Saya merasa menjadi manusia baru yang tidak harus
selalu berbohong dan memanipulasi untuk mendapatkan
perhatian.
-Ternyata ada kehidupan diluar narkoba.
Apa arti kekuatan dalam langkah ini ?
-Kekuatan adalah persatuan antara saya dan sesama
recovering addicts
-Tuhan ternyata care dengan penderitaan saya
-Kekuatan saya adalah mengakui kelemahan saya
dihadapan Tuhan.
-Narkoba bukan hanya membunuh kehidupan emosi saya
tetapi juga
kehidupan spiritual saya.
Apa arti harapan dalam langkah ini ?
-Saya bisa tidak pakau, hari demi hari
-Saya dapat menjadi manusia berguna sesuai keinginan orangtua saya
-Saya bisa menjadikan kelemahan saya menjadi harapan buat pecandu lain
-Harapan nggak Over Dosis dan hanya jadi angka dalam
statistik
Cuplikan After Care, Agustus 2001
Demikian Program 12 langkah yang telah dipakai oleh jutaan alkoholik, narkotik
dan recovering addict diseluruh dunia. Program ini dapat menjadi alternatif program
27 pemulihan di negara kita tentu saja dengan mempertimbangkan aspek sosio religio
bangsa kita.

KAMBUH
After Care merupakan program yang terdiri dari berbagai macam intervensi,
pelayanan dan asistensi yang disediakan bagi mereka yang sudah menjalani program
pemulihan. Tujuan After Care adalah untuk melakukan deteksi dini gejala kambuh yang
merupakan bagian dari recovery.
Program After Care menurut Program 12 Langkah adalah masa menjalani setiap
langkah dalam 12 Langkah. Selama di panti rehabilitasi atau terapi berbasis
mesyarakat, setiap langkah hanya merupakan proses pengenalan. Penerapan setiap
langkah merupakan tantangan dimasa resosialisasi dan After Care.
Sebagai bagian dari proses pemulihan, kambuh menurut 12 Langkah adalah
sebagai berikut :
Contoh kasus : Seorang pasien mengalami 4 kali kambuh selama janghka waktu
17 bulan 3 minggu sejak masa bersih (bebas obat).
Maka ketika kambuh diproses, pertanyaan dan langkah yang harus dilakukan adalah
sebagai berikut :
Jarak antar
kambuh
Pertanyaan Langkah yang harus dilakukan 3 minggu
1. Apa kesulitan dalam menjalankan Langkah Pertama ?
2. Apa kendala dalam menyerahkan diri pada
Tuhan sesuai anjuran Langkah ke-2 dan
ke-3
1.2.3.
2 bulan Sama 1,2,3,
9 bulan
6 bulan
2 bulan
3 minggu
Mulai bersih
28.6 bulan Tiba saatnya melakukan refleksi kelemahan dan
kelebihan
Catat kejadian sehari-hari 4 dan 5,
10.9 bulan Apakah Langkah Pertama masih terus dipegang.
Dia harus terus menyadari bahwa setiap recovering
addicts selalu berada di Langkah Pertama. Saran
lain adalah mengajak dia melakukan langkah ke 6
dan ke-7. Himbau dia untuk minta Tuhan
menghilangkan karakter buruknya. Selain terus
memintanya melakukan langkah ke 10.
1,2,3,
6,7,
10.
Masa aman seorang recovering addict menurut Earnie Larson, seorang pakar
Kambuh dari AS adalah 3 tahun sejak masa bersih. Setelah melewati 2 bulan pertama
sejak masa bersih obat, maka selama 16 bulan berikutnya adalah masa
mengembalikan kehidupan emosional yang tertunda akibat luka batin dan narkoba.
Masa rawan After Care dalam hubungannya dengan kambuh hanya dapat
dilewati jika faktor internal dan eksternal program 12 Langkah dilakukan dengan
konsisten dan jujur.
29 BAB IV
FAKTOR EKSTERNAL NARKOTIKA ANONIMUS
Faktor eksternal utama dalam terapi dan rehabilitasi model 12 langkah adalah
pertemuan para recovering addicts yang merupakan support group dalam bentuk
Narkotika Anonimus (NA) dan Alanon. NA diperuntukkan untuk para recovering
narkotik sedangkan Alanon adalah pertemuan untuk keluarga dari para anggota NA.
NA dan Alanon mengambil bentuk pertemuan anonimus dimana keanggotaan
berdasarkan keinginan untuk tidak memakai narkoba, untuk hari ini. Tanpa struktur
organisasi, pertemuan NA bisa berlangsung dimana saja dimana dua atau tiga orang
berkumpul untuk berbagi pengalaman, harapan dan kekuatan dalam masa recovery
mereka.
Dalam pertemuan NA dan Alanon, semua langkah dalam Program 12 langkah
dibacakan. Kemudian disetiap pertemuan, tiap langkah dikupas dan di pelajari bersama.
Keberlangsungan NA tergantung dari komitmen para anggota untuk menjalankan terus
menerus langkah Pertama dan seterusnya. NA dan Alanom juga dipakai untuk
menguatkan para anggota baru dengan mendengarkan penuturan pengalaman mereka
yang telah lebih dahulu menghadiri pertemuan.
Selain mempelajari langkah-langkah, NA dan Alanom juga dipakai sebagai
wadah menceritakan kehidupan sehari-hari, perasaan, ketakutan dan segala macam
emosi. Dengan menjaga anonimitas setiap anggota, keberadaan NA dan Alanon
menjadi forum support group dalam menjalani masa After Care.
30 PENUTUP
Keberhasilan sebuah program terapi dan rehabilitasi berbasis komunitas
menurut Program 12 Langkah memiliki dua sisi yaitu sisi internal dan eksternal.
Semua langkah mengarah pada proses pengenalan diri dan adiksi bagi mereka yang
mempunyai ketergantungan terhadap narkoba dan keluarga mereka. Dalam proses
terapi, program ini dapat dipakai baik dalam terapi individual ada terapi kelompok.
Setiap langkah harus dilakukan tanpa keterikatan akan waktu. Bersih dan Waras
dalam waktu yang panjang merupakan tolak ukur keberhasilan para anggota. Setelah
selesai pogram Terapi di lembaga tertentu, maka support group dalam bentuk NA dan
Alanon akan membantu proses pemulihan. Program ini dapat dipakai sebagai model
Program After Care dan pendampingan disaat kambuh terjadi.

Orangtua faktor pencegah anak kena narkoba

Dari berbagai komentar yang saya terima, saya ingin menekankan berbagai common sense yang masuk dari pembaca yang mewarnai maraknya pendapat publik mengenai bagaimana membesarkan anak bebas narkoba. Common sense ini ternyata tidak jauh berbeda dari berbagi kajian dan studi ilmiah yang pernah dilakukan di berbagai belahan dunia di bidang anti narkoba.
Jika saya harus menarik benang merahnya, ada setidaknya tiga hal yang perlu dicatat, yakni: pencegahan narkoba handal harus berawal dari diri kita masing-masing. Mulai dari hati kita, mulai di rumah tangga kita sendiri.
Tiga hal yang orang tua dapat lakukan adalah sebagi berikut:
1. Jadilah teladan
Sebuah studi di Inggris menyimpulkan bahwa orangtua yang mempunyai kebiasaan menyalahgunakan zat adiktif termasuk minuman keras dan rokok akan cenderung mempunyai risiko dua kali lipat lebih besar memiliki anak yang melakukan hal yang sama (Blake at al.,1988).

Kenyataan yang ditemukan di Indonesia cukup konsisten dengan temuan Blake et al. tersebut; 44% pecandu mengaku memiliki anggota keluarga yang terlibat miras dan/atau narkoba (YCAB,2001).
Menjadi contoh dan teladan bagi anak kita memang tidak mudah. Ini bicara tentang integritas diri kita sendiri; apa yang kita katakan harus sesuai dengan apa yang kita sendiri praktikan. Tanpa ini, sosok kita sulit dipandang kredibel oleh anak.
Ada pepatah: “perbuatlah kepada anak anda, apa yang anda ingin anak anda perbuat kepada anda.” Jika anda tidak ingin anak anda merokok, sebaiknya anda sendiri tidak merokok. Jika anda ingin anak anda tidak memakai narkoba, bicara dan praktikkan hidup sehat tanpa menggunakan zat adiktif lainnya (seperti rokok, miras, dan lain-lain).

2. Bicaralah….
Membicarkan bahaya narkoba kepada anak bukanlah hal yang mudah, tetapi sangat berharga di mata anak anda.
Sebuah survey oleh NIDA (National Institute of Drug Abuse, di AS) di awal tahun 2000 mengatakan bahwa mayoritas anak kelas 4 dan 5 SD sangat berharap untuk mendapatkan informasi seputar narkoba, minuman keras dan seks pertama kalinya dari orangtua mereka. Pada saat orangtua lengah atau sungkan memenuhi harapan ini, anak akan mencari informasi hal tersebut dari teman mereka.
Ketika hal itu terjadi, orangtua akan sangat sulit mengontrol apa yang anak telah ‘pelajari’ dari teman-temannya. Untuk menekan distorsi informasi, akan sangat baik jika anak mengetahui bahaya narkoba dari kita, dan bukan dari temannya.
Tapi masalahnya, banyak orang tua yang justru kekurangan informasi, tidak tahu apa yang perlu disampaikan ke anak selain mengintimidasi dengan gambar-gambar atau cerita seram dengan harapan anak menjadi takut. Kenyataannya, dari berbagai penelitian, pendekatan menggunakan fear tactic tidak berdampak terhadap pengambilan keputusan anak dalam hal perilaku berisiko, termasuk narkoba dan seks bebas.
Menurut NIDA (2002), orangtua yang mengajarkan tentang bahaya narkoba kepada anak-anaknya dapat mengurangi 36% risiko anak bereksperimen dengan ganja, 50% risiko menyalahgunakan inhalen, 56% pemakaian kokain dan 65% LSD dibanding dengan anak yang tidak diajar orangtuanya. Di Indonesia, penelitian serupa perlu dilakukan.
3. Ketahui Kecenderungan Faktor Risiko Anak
- Sindroma anak kedua
Data hasil telepon konseling YCAB (1999-2005) menunjukan bahwa sebagian besar (70%) kasus narkoba yang ditangani, data menunjukan bahwa anak kedua dalam keluarga lebih rentan terkena narkoba. Kecenderungan ini didukung oleh teori psikologi sindroma anak kedua yang ditulis oleh Alfred Adler di tahun 1920an.
- Kecenderungan Jender
Di masa pubertas, para ahli secara konsisten menemukan bahwa anak laki-laki cenderung berperilaku lebih agresif sedangkan anak perempuan cenderung lebih mudah depresi.
Dengan kedua kondisi tersebut maka jika tidak ada penyertaan keterampilan mengelola tekanan (stress management), keterampilan mengatasi masalah (coping skills), remaja cenderung mudah tergoda oleh narkoba.
Menurut berbagai sumber dan kenyataan yang ada, anak laki-laki cenderung lebih rentan terkena narkoba; lebih dari 80% pecandu adalah laki-laki.
Dalam tiga tahun terakhir ini, menurut penelitian kami di tahun 2005, jumlah remaja putri yang mengaku mencoba narkoba naik dua kali lipat; di tahun 2002 hanya ada 10% remaja putri didapati memakai narkoba dan di tahun 2005 kecenderungan ini ditemukan bertambah menjadi 20%. Remaja putri pun kini perlu diwaspadai.

Remaja Sebagai Target Napza

Anda tentu prihatin menyaksikan anak Anda senang menyendiri. Sebaiknya Anda juga mesti waspada jika selain menyendiri, ia juga sering keluar masuk kamar mandi untuk keperluan yang tidak jelas. Mungkin anak Anda bukan kurang bergaul, tapi justru salah gaul. Senang menyendiri dan sering ke toilet adalah salah satu cirri pecandu napza. Sebaliknya, anak yang bebas bergaul pun rentan menjadi korban napza. Remaja penggemar diskotek beresiko tinggi terjerat napza. Hanya mereka yang sedang "on" yang bisa menikmati dentam musik memekakkan telinga di diskotek. Tak aneh tempat hiburan ini sudah bak pasar napza. Usia remaja adalah usia yang rentan terhadap napza. Dari sekitar 2 juta orang pengguna napza di Indonesia, mayoritas pengguna berumur 20-25 tahun. Sembilan puluh persen pengguna adalah pria. Usia pertama kali menggunakan napza rata-rata 19 tahun. Demikian data yang diungkap oleh Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) cabang DKI Jaya. Kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar menjadi daerah tujuan pasar norkotik Internasional. Target utama pasar narkotik adalah remaja. Di Jakarta, pada tahun 2000 lalu, diduga ada lebih dari 166 SMTP dan 172 SLTA yang menjadi pusat peredaran narkotika dengan lebih dari 2000 siswa terlibat di dalamnya.

Coba pula tengok data dari Wisma Adiksi, salah satu pusat rehobilitasi napza di Jakarta. Sampai 11 mei 2002 tercatat 37 pasien laki-laki dan 9 orang perempuan korban napza. Usia pasien paling banyak 20-24 tahun, poling muda 17 tahun dan poling tua 45 tahun. Menurut Dr. Tri Mulyati, pemilik Wisma Adiksi, para pecandu yang dirawat umumnya mahasiswa dan pelajar. Melihat data seperti di alas, Anda langsung khawatir jika selama ini tak memperhatikan perilaku sang anak. Namun, tak bijaksana jika kemudian Anda menjadi orang tua yang otoriter dan menguasai sang onak 24 jam sehari. Bahkan, tekanan keluarga justru membuat anak melarikan diri kepada napza. Agaknya, akan lebih baik kalau Anda sebagai orang tua mengetahui hal awal napza. Menurut Dr Tri, jenis napza yang paling banyak digunakan adalah putaw (heroin. Apa saja jenis napza yang beredar dan dampaknya dapat and abaca pada tabel. Yang juga penting factor apa yang mendorong penggunaan napza? Jangan-jangan sikap Anda sebagai orang tua turut berperan.
Faktor pendorong

Berdasarkan hasil jumlah penelitian terdapat beberapa faktor yang berperan pada penyalahgunaan narkoba. Faktor tersebut meliputi faktor keluarga, faktor kepribadian, faktor teman sebaya, faktor lingkungan sekolah dan faktor kesempatan.

Faktor keluarga

Berdasarkan hasil penelitian tim UNIKA Atma Jaya dan Perguruan Tinggi Kepolisian Jakarta tahun 1995, terdapat beberapa tipe keluarga yang berisiko tinggi anggota keluarganya (terutama remaja) terlibat penyalahgunaan napza. Keluarga yang dimaksud adalah keluarga yang memiliki riwayat ketergantungan napza, keluarga dengan aturan yang tidak konsisten (misalnya, ayah bilang ya, tetapi ibu bilang tidak), dan keluarga yang sering konflik baik antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu don anak, maupun antar saudara. Selain itu juga keluarga dengan orang tua yang otoriter atau keluarga yang tidak pernah memberikan kesempatan pada anak untuk berdialog. Demikian juga keluarga yang selalu menuntut kesempurnaan dan keluarga yang selalu diliputi kecemasan.

Faktor kepribadian

Pecandu napza biasanya memiliki konsep diri yang negatif dan harga diri yang rendah. Perkembangan emosi yang terhambat, dengan ditandai oleh ketidakmampuan mengekspresikan emosinya secara wajar, mudah cemas, pasif agresif dan cenderung depresi. Remaja yang menyalahgunakan napza umumnya tidak mandiri dan menganggap segala sesuatunya harus diperoleh dari lingkungan.

Faktor kelompok teman sebaya (peer group)

Kelompok teman sebaya dapat menimbulkan tekanan kelompok, yaitu cara teman-teman atau orang-orang seusia untuk mempengaruhi seseorang agar berperilaku seperti kelompok itu. Bila seorang remaja tidak bisa berinteraksi dengan kelompok teman yang lebih popular atau yang berprestasi (misalnya dalam bidang olahraga dan akademik), hal tersebut dapat menyebabkan frustrasi sehingga ia mencari kelompok lain yang dapat menerimanya.

Faktor lingkungan sekolah

Lingkungan sekolah turut mendorong terjadinya penyalahgunaan napza. Sekolah yang kurang berdisiplin dan tidak tertib, sering tidak ada pelajaran pada waktu jam sekolah, pelajaran yang diberikan secara membosankan guru yang kurang pandai mengajar dan kurang mampu berkomunikasi dengan siswa, serta sekolah tidak mempunyai fasilitas untuk menyalurkan kreatifitas siswa, merupakan ciri-ciri sekolah yang berisiko tinggi terhadap adanya penyalahgunaan napza pada murid-muridnya.

Faktor Kesempatan dan lain-lain
Saat ini kesempatan untuk mendapatkan napza relatif mudah, bahkan sekolah-sekolah termasuk sampai SD. Lingkungan masyarakat yang masih bersikap tak acuh seolah membiarkan penyalahgunaan napza. Faktor lainnya adalah lemahnya penegakan hukum di Indonesia. Napza juga membawa kepada ke cenderungan seks bebas dan suburnya pelacuran. menurut Dr. Fritz A. Kakiallatu, Sp.B, Sp.BU, urolog dari RSPAC Gatot Subroto, umumnya tempat hiburan menjadi tempat penjualan napza. Bahkan, ada pecandu yang menjual tubuhnya untuk membeli napza. PENGOBATAN

Penderita Napza disembuhkan dengan rehabilitasi yang terdiri dari 2 cara:
Famili
yaitu rehabilitasi medis dan rehabilitas sosial. Rehabilitasi medis dilakukan dengan mengobati dan merawat penderita dengan menggunakan obat-obatan dan tindakan medis. Sebaiknya Anda memilih lembaga rehabilitasi medis yang telah mendapat izin dari Menteri Kesehatan, atau rehabilitasi sosial yang mendapat izin dari Menteri Sosial. Rehabilitasi medis bisa didapatkan di RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat, RSJ (Rumah Sakit Jiwa), atau Unit Gowat Darurat di setiap Rumah Sakit Umum. Rehabilitasi sosial merupakan kegiatan pemulihan fisik, mental, maupun sosial. Pemulihan biasanya dilakukan dengan menggunakan psikolog dan pendekatan agama.
Menurut Dr.Tri yang juga merupakan istri Dr. Al Bachri, salah satu dokter yang aktif mengobati penderita napza, angka keberhasilan penyembuhan pasien napza secara teoritis sekitar 65-85 persen selama 2 tahun pengobatan. Artinya, di antara 100 orang pasien yang diobati selama 2 tahun, sebanyak 65-85 orang sembuh total dan sisanya masih tetap mengkonsumsi napza. Tentang kekambuhan Dr tri mengakui sering terjadi di wisma Adiksi. Kekambuhan tergantung kepada berat ringannya kondisi pasien dan komplikasi fisik dan mental yang ditimbulkan oleh napza.

Pencegahan
Penanggulangan narkotika dan psokotropika pada remaja membutuhkan peran orang tua, guru dan peran masyarakat yang sangat besar. Orang tua sebaiknya menciptakan suasana hangat, penuh kasih sayang, perhatian dan bersahabat di rumah. Orang tua diharapkan mengetahui dan memahami bahaya penyalahgunaan napza dan mengetahui ciri-ciri anak yang berisiko besar menjadi pecandu. Jika terdapat suatu kasus napza pada salah seorang anggota keluarga yang tidak dapat Anda selesaikan sendiri, sebaiknya Anda meminta bantuan para ahli. Para guru di sekolah adalah pengganti orang tua selama anak-anak berada di sekolah. Umumnya guru mementingkan pengajaran ilmu pengetahuan, padahal pembinaan kepribadian juga penting. Masyarakat juga diharapkan berperan aktif dalam membantu upaya pencegahan dan pemberontasan penyalahgunaan dan peredaran gelap norkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Caranya, dengan melaporkan kepada polisi apabila menyangkut peredaran gelap dari kepada petugas fasilitas pelayanan kesehatan apabila membutuhkan pertolongan medis.

CIRI-CIRI PENGGUNA NAPZA

Ciri Fisik
Berat badan turun drastis
Mata cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitaman
Buang air besar dan air kecil kurang lancer
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas
Tanda berbintik merah seperti bekas gigitan nyamuk dan ada bekas luka sayatan
Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
Terdapat perubahan warna kulit di tempat bekas suntikan
Mengeluarkan air mata yang berlebihan
Mengeluarkan keringat yang berlebihan
Kepala sering nyeri, persendian ngilu
Banyaknya lender dari hidung
Pupil mata membesar
Diare
Bulu kuduk berdiri
Sukar tidur
Menguap
Jantung berdebar-debar

Ciri mental
Sangat sensitive dan cepat bosan
Jika ditegur atau dimarahi membangkang
Mudah curiga dan cemas
Emosinya naik turun dan tidak ragu untuk memukul dan berbicara kasar kepada orang disekitarnya, termasuk kepada anggota keluarga. Ada juga yang berusaha menyakiti diri sendiri.

Perilaku
Malas dan sering melupakan tanggungjawab/tugas rutinnya
Tidak perduli kepada keluarga
Jika di rumah, waktunya dihabiskan untuk menyendiri di kamar, toilet, gudang, kamar mandi, dan ruang-ruang yang gelap
Nafsu makan tidak menentu
Takut air, jarang mandi
Sering menguap
Bisa tiba-tiba bersikap manis jika ada maunya, misalnya untuk membeli obat
Sering bertemu dengan orang-orang yang tidak dikenal keluarga, pergi tanpa pamit dan pulang lewat tengah malam
Selalu kehabisan uang, dan barang-barangnya pun hilang dijual
Suka berbohong dan gampang ingkar janji
Sering mencuri baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun pekerjaan.

Narkoba Menjajah Generasi Muda Indonesia

Peredaran dan pengguna narkoba kini semakin merebah di tengah-tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Penelitian Badan Narkotika Nasional (BNN) yang terbaru menunjukkan, “jumlah pencandu narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya di Indonesia berkisar 1,5 % dari jumlah penduduk”. Kondisi ini sangatlah memperihatinkan bagi bangsa Indonesia.
 
 Selain itu, Kepala Pelaksana Harian BNN Komisaris Jenderal Sutanto di Belawan mengungkapkan  “Penggunaan narkoba di Indonesia sekarang ini ada tren meningkat. Saat ini ada sekitar 2,9 juta sampai 3,2 juta orang yang terkena narkoba,”. Barang yang hanya menjanjikan kebahagiaan sesaat itu kini tidak hanya menyerang para orang dewasa saja. Penyalahgunaan narkotika, psiokotropika, dan bahan adiktif lainya kini juga semakin membius para remaja, khususnya mereka yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Mereka itu adalah para pelajar dan mahasiswa Indonesia.

        Data BNN tahun 2006 menyebutkan “30 % pengguna narkoba adalah pelajar dan mahasiswa”. Keadaan ini pastinya mengguncang dunia pendidikan di Indonesia. Para pelajar dan mahasiswa yang kata orang adalah masa depan bangsa atau bibit-bibit pemimpin bangsa malah justru melakukan tindakan yang melanggar hukum. Ini merupakan perbuatan di luar dugaan.

        Para pelajar dan mahasiswa tentunya sudah mengetahui bahwasanya memakai narkoba adalah tindakan yang melanggar hukum negara. Dan tentunya di sekolah atau di Universiatas dimana mereka mendapatkan pendidikan, pasti memiliki aturan keras yang menyatakan “siswa dilarang memakai atau mengedarkan NARKOBA”.

        Kondisi ini diperparah dengan adanya hasil survei oleh BNK Makasar yang menyatakan “75 siswa SD adalah pengguna narkoba”. Data-data tersebut tentunya sudah menjadi bukti bahwa para generasi bangsa ini sudah terkena virus yang datang dari dunia gelap tersebut. Mereka telah kotor tercebur dalam lubang hitam kemaksiatan. Ini berarti kondisi pendidikan Indonesia sudah tidak sehat.

        Bukankah pendidikan adalah salah satu faktor yang begitu dominan bagi suatu bangsa untuk menempatkan posisinya pada tempat dan kondisi yang sejahtera. Akan tetapi, mereka yang berpendidikan malah tidak bisa menggandeng para orang yang sama sekali tidak tahu-manahu akan arti dari sebuah pendidikan untuk pergi menghindar dari tindakan-tindakan yang melanggar norma-norma hukum maupun agama tersebut. Mereka justru ikut terbawa arus deras bersama mereka pengguna narkoba. Ini sama saja dengan mereka tidak bisa mengamalkan dan mempraktekkan ilmu dan pengetahuan yang telah mereka dapat dari belajar di sekolah.

        Baru-baru ini ada data yang mengemukakan bahwa “tingkat pelajar dan mahasiswa pengguna narkoba meningkat”, oleh Kepala Pusat Cegah Lakhar BNN, Brigjen Polisi Muji Waluyo. Penelitian tersebut menunjukkan tingkat pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa naik menjadi 33,3 % dari data semula, yaitu 30 %. Jadi bisa dikatakan bahwa dalam waktu yang kurang lebih satu tahun ini, tingkat pengguna narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa naik sebesar 3.3 %.

        Hasil survei tersebut tentunya semakin menjerat leher para mereka yang sekali lagi berprofesi sebagai kaum berpendidikan dan tentunya bagi Badan Narkotika Nasional (BNN). Melihat kondisi tersebut, pemerintah tidak bisa tinggal diam menonton para calon-calon pemimpin bangsa ini berperang melawan musuh bagi orang yang berpikir normal.

        BNN yang ditunjuk sebagai badan pengawas dan penangulangan narkoba di Indonesia harus bergerak bersama-sama dengan seluruh lapisan masyarakat dan organisasi-organisasi kemasyarakatan, baik itu BNP, BNK, atau lembaga lain untuk maju melawan musuh bagi para pelajar dan mahasiswa, narkoba tentunya.

        Banyak langkah dan cara untuk menanggulangi berkembangnya peredaran narkoba atau minimal mengurangi tingginya angka pemakai narkoba di lingkungan pendidikan ini. Penyuluhan tentang bahaya narkoba adalah salah satunya. Dengan memberikan pengetahuan dan pengertian akan apa, bagaimana, dan seperti apa narkoba, serta apa dampak yang dapat terjadi jika memakai narkoba. Karena dengan tindakan seperti itu, mereka akan tahu dan paham akan bahaya narkoba. Dan dengan kondisi seperti itu, angka persentase pengguna narkoba akan berkurang.

        Selain metode tersebut, cara ampuh untuk menanggulangi bahaya narkoba bagi para pelajar dan mahasiswa adalah dengan “memberikan motivasi dan dukungan penuh terhadap siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sekolah atau kuliah yang dimilikinya. Sebab dengan begitu, mereka akan merasa semangat dalam belajar”, ungkap Ade Indra S, Budiono, dan Dwi Yanti dalam hasil penelitiannya yang berjudul strategi belajar berpretasi siswa-siswi SMK Negeri 5 Semarang tahun 2006.

        Setelah para siswa atau mahasiswa memiliki rasa semangat dalam belajar, bahkan menganggap belajar adalah kebutuhan hidup yang harus terpenuhi, secara otomatis mereka akan menggunakan waktu-waktu luang mereka untuk melakukan sesuatu yang positif, dan tentunya sangat menguntungkan diri mereka sendiri.

        Jadi pada penulisan artikel ini dapat diambil kesimpulan bahwa “kondisi pendidikan di Indonesia cukup memperihatinkan, terutama keadaan para penerus bangsanya. Banyak dari mereka yang sudah memakai narkoba. Akan tetapi, dengan adanya kerjasama antar para badan pengawas narkoba (BNN) dengan seluruh lapisan masyarakat, maka tingginya angka penggunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa dapat teratasi”.

        Mari bersama kita saling bergandeng tangan memberantas narkoba. Kita hilangkan citra buruk yang menimpa bangsa kita, yang dikarenakan banyak para penduduknya menggunakan narkoba. Apalagi para pelajar dan mahasiswa yang merupakan tumpuan masa depan bangsa ini menggunakan obat terlarang tersebut. Memberantas narkoba sama artinya dengan menciptakan generasi muda yang mempunyai pandangan hidup yang begitu tajam dan jernih. Serta membuka kesempatan bagi mereka untuk memperoleh cita-cita agung demi masa depan mereka dan bangsa ini.

KICK ANDY: PANGGILAN HATI

WRITENOW (Senin 10 November 2008): "Panggilan Hati" Inilah tema yang diusung Kick Andy yang ditayangkan televisi berita itu pada hari Jumat (7 November) dan disiarkan ulang pada Minggu (9 November). Sangat menyentuh dan inspiratif.

Pada episode itu, Kick Andy menghadirkan sejumlah nara sumber atau tokoh Tati Suprapti, seorang ibu rumah tangga; Yovita Meta, perempuan pekerja sosial, dan Mulyadi Irawan, relawan yang peduli kepada para pecandu narkoba.

Mendengar dan mengetahui kiprah mereka, layak kalau mereka mendapat penghargaan sebagai pahlawan, sebab apa yang mereka lakukan benar-benar mengandung nilai kepahlawanan. Punya semangat memberi tanpa mengharapkan balasan. Pengabdian mereka sungguh amat langka di negeri ini. Mereka mengorbankan waktu, pikiran dan tenaga, bahkan uang untuk membantu sesama.

Tati Suprapti misalnya. Dia 'hanya' seorang ibu rumah tangga yang tinggal di daerah Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kepada Andy Noya yang memandu Kick Andy, Neneng -- begitu dia biasa disapa -- mengaku prihatin terhadap terbatasnya akses pendidikan usia dini untuk anak-anak warga sekitarnya.

Kelapa Dua ada di Jakarta. Tapi ternyata masih sangat banyak warganya yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, terutama para warga yang berprofesi sebagai pekerja informal, seperti buruh cuci baju, tukang ojek, pemulung atau pembantu rumah tangga.

Neneg miris melihat kenyataan itu. Terpanggil hatinya untuk membantu mereka, Neneng merelakan garasi dan teras rumahnya digunakan untuk tempat belajar anak-anak usia pra sekolah dan taman kanak-kanak. Diiringi pemikiran untuk bisa menjaga kesinambungan belajar mengajar di tempatnya, Neneng mengajukan proposal bantuan dana ke sejumlah instansi atau perusahaan.

Gayung bersambut, upayanya didukung beberapa perusahaan dengan memberinya bantuan dana. Berkat suntikan dana tersebut, Neneng bisa mendirikan sekolah dan taman bermain 2 lantai di tanah miliknya, yang kemudian dinamai Rumah Srikandi.

Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Proses pendidikan pun terus berkembang. Tak hanya bagi anak-anak, para ibu yang menunggui anak-anaknya diberi pelatihan dan keterampilan, seperti memasak, pembuatan prakarya bahan ajar, kursus desain dan menjahit hingga keterampilan yang profitable lainnya. Sementara para pemuda diberi kesempatan training perbengkelan sepeda motor.
Yovita Meta dan Tenun Ikat

Lain Neneng lain pula Yovita Meta, perempuan yang mampu mengangkat taraf ekonomi dan sosial masyarakat sekitar, sekaligus pelestarian budaya lokal secara bersamaan. Kemiskinan, status sosial perempuan yang terpinggirkan serta ancaman punahnya kain tenun ikat khas di daerah Biboki, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur menggugah perasaannya.

Menurut Yovita, penghargaan terhadap hasil pekerjaan perempuan Biboki sangat rendah. "Dulu, untuk selembar kain tenun ikat, hanya dihargai seikat jagung atau uang lima ribu rupiah," kata Yovita sebagaimana dikutip situs Kickandy.com.

Kenyataan itu mendorongnya untuk mendirikan Yayasan Tafean Pah. Yayasan inilah yang digunakan untuk menampung dan mengembangkan keterampilan menenun kain ikat Biboki.

Dari hanya melibatkan 7 orang ibu-ibu dan janda, kini Yayasan Tafean Pah mampu memayungi sekitar 700-an penenun Biboki di seluruh kawasan Timor Tengah Utara. Selain meningkatkan keahlian menenun, Yovita juga mendidik mereka tentang strategi dan teknik-teknik pemasaran. Berkat kerja keras Yovita, saat ini kain tenun Biboki telah merambah ke berbagai daerah Indonesia, bahkan namanya telah mendunia.

Kain tenun yang awalnya hanya seharga seikat jagung, kini harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Bahkan pada tahun 2003 lalu, Yovita Meta dan para penenun Biboki mendapatkan penghargaan dari Prince Claus Award dari Belanda. Penghargaan bidang pembangunan dan kebudayaan ini diberikan sebagai pengakuan atas prestasi Yovita mengangkat derajat kaum perempuan Biboki, perekonomian warga Timor Tengah Utara dan juga melestarikan budaya lokal Biboki.
Mulyadi Irawan dan Rumah Damai

Panggilan hati Mulyadi Irawan malah lebih spektakuler. Demi panggilan hati, dia melepaskan karier dan lingkungan yang nyaman di Jakarta. Ke Semarang, dia mendirikan Rumah Damai untuk membantu pemulihan para mantan pecandu narkoba.

Panggilan hati itu muncul setelah Mulyadi merasa terlambat menyelamatkan salah seorang keponakan kesayangannya yang meninggal karena overdosis narkoba. Mulyadi lalu mengajak serta istri dan anak-anaknya menyepi ke Gunung Pati. Daerah yang masih termasuk kawasan pinggiran hutan di kawasan Semarang Jawa Tengah. Di Gunung Pati, Mulyadi mendirikan sebuah rumah penampungan dan rehabilitasi pecandu narkoba, yang diberi nama Rumah Damai.

Perjuangan Mulyadi Irawan untuk menyembuhkan para mantan pecandu narkoba tidaklah semulus bayangannya. Bahkan sempat terbersit keinginan Mulyadi untuk menutup Rumah Damai. Rasa frustrasi yang hebat melandanya, saat keinginan dan keikhlasannya berkorban, dibayar oleh para penghuni dengan tidak sepantasnya. "Pernah suatu ketika saat sedang keluar rumah, saya kaget melihat ada petani tetangga kok mengenakan baju saya. Saat saya tanya, ternyata baju saya itu ditukar oleh anak-anak Rumah Damai demi sebungkus rokok. Bagitu juga barang-barang lain yang ada di rumah," kenang Mulyadi.

Namun saat akan menutup Rumah Damai, sebuah hal yang tak terduga membuatnya berubah pikiran dan membuang jauh-jauh rencananya. Saat memberikan renungan penutupan Rumah Damai, anak-anak asuhnya menangis. Ketika dilanda kebimbangan menutup atau tetap melanjutkan panggilan hatinya tentang rumah damai itu, Tuhan tiba-tiba berkata kepadanya: "Lanjutkan."

Hingga kini, Rumah Damai tetap berdiri dan mampu meluluskan lebih dari 400 orang mantan pecandu narkoba dari berbagai daerah di Indonesia dalam kondisi sembuh total. Benar-benar terbebas dari jeratan narkoba secara total.

Untuk mempertahankan Rumah Damai, Mulyadi benar-benar telah mengorbankan diri. Cincin kawin istrinya bahkan dijualnya untuk membiayai Rumah Damai.

Sebagaimana telah disinggung di atas, keinginan kuat Mulyadi Irawan untuk mendirikan rehabilitasi narkoba muncul ketika keponakannya meninggal akibat over dosis pada Oktober 1998. Peristiwa itu memukul sekaligus menggugah kesadarannya. Apalagi dua hari sebelum kejadian, Mulyadi sudah berencana membawa saudaranya ke Semarang, menjauhkan dari lingkup narkoba.

Tak menunggu lama, di bulan yang sama, sebagaimana ditulis di Media Indonesia (Minggu 9 November 2008), dia memutuskan mengajukan surat pengunduran diri sebagai Direktur Operasi PT Rajawali Adiwisma. Kemapanan dan kesuksesan karier dengan penghasilan di atas Rp20 juta pada 1998 tak bisa menghalangi panggilan hatinya. Tekad Mulyadi bulat, mendirikan tempat rehabilitasi bagi korban narkoba.

"Tapi karena masih ada proyek yang tak boleh ditinggalkan, saya baru bisa mundur pada Januari 1999. Masalah terberat ada pada anak-anak. Awalnya tiga anak saya tidak mau meninggalkan Jakarta. Syukur, istri saya mendukung segala langkah untuk membebaskan generasi muda dari narkoba," kisahnya.

Bermodal kekuatan tekad, pada Januari 1999 ia dan keluarga akhirnya berangkat ke Semarang. Ia juga langsung menyertakan tujuh anak korban narkoba. Tak ada keraguan, meski waktu itu tempat rehabilitasi yang ia impikan belum ada. Dengan bantuan salah satu gereja di Semarang, ia mendapat pinjaman rumah di sekitar Ungaran. Di sanalah mereka tinggal untuk sementara waktu.

Sementara waktu? Begitulah. Berbekal tabungan dan hasil penjualan rumah di Jakarta, Mulyadi langsung memulai proyek pembangunan rumah rehabilitasi. Selama sekitar enam bulan, bangunan yang kemudian dinamakan Rumah Damai berdiri di atas tanah seluas 1,5 hektare.

"Pada waktu itu, hanya saya dan suami yang mengurus anak-anak korban narkoba. Tidak ada pembantu sama sekali. Saking sibuknya, kami tidak sempat memikirkan betapa susahnya kehidupan kami di sana. Saya dan suami tetap berupaya menyembuhkan tujuh anak yang kami bawa dari Jakarta sambil memikirkan pembangunan Rumah Damai," kenang Felicia Sutanto, istri Mulyadi yang setia mendampingi.

Rumah Damai tidak menerapkan cara-cara modern atau medis dalam upaya menyembuhkan para pecandu narkoba dari ketergantungan. Cara yang dijalankan lebih pada penekanan 'kasih'. Rumah itu benar-benar dijadikan sebagai rumah dan Mulyadi serta istri berperan menjadi orang tua. Dalam upaya penyembuhan, mereka hanya bekerja sama dengan gereja. Gereja yang dimaksud adalah Gereja Jemaat Kristen Indonesia (JKI).

Mulyadi berpendapat segala cara sudah ditempuh baik medis, penjara, ataupun hukuman mati, tetapi angka pecandu terus naik. Karena itu, pendekatan agama dijadikan pilihan, mendekatkan diri pada Tuhan guna menjauhkan penderita dari lingkungan mereka.

"Kita memang memakai pendekatan agama. Tapi siapa pun bisa direhab di Rumah Damai. Tidak harus Kristen atau Katolik saja. Sampai saat ini, Rumah Damai sudah berhasil menyembuhkan sekitar 470 orang," ujarnya di sela acara Kick Andy.

Mulyadi mewajibkan setiap orang yang masuk ke Rumah Damai untuk tinggal selama setahun, tidak boleh kurang tapi boleh lebih. Waktu penyembuhan dibagi menjadi tiga fase. Tiga bulan pertama digunakan untuk penyembuhan, enam bulan berikutnya pemulihan dan penumbuhan karakter, tiga bulan terakhir untuk sosialisasi. Namun, jika ada di antara mereka yang ingin tetap menetap, Mulyadi tidak melarang.

"Selama tahap penyembuhan, mereka sama sekali tidak boleh keluar dari Rumah Damai. Selama masa pemulihan, mereka diizinkan keluar dengan didampingi. Setelah setahun, mereka baru boleh kembali ke keluarga," jelasnya.

Rumah Damai tidak mematok biaya sama sekali. Bantuan keuangan diberikan secara sukarela, termasuk mereka yang datang dari keluarga mampu. Selama ini yang tinggal di Rumah Damai lebih banyak dari keluarga kurang mampu. "Ada di antara mereka yang tidak bisa mengeluarkan uang sama sekali. Tidak masalah, karena ini bukan rumah komersial," tukas Mulyadi yang sampai sekarang masih setia pada tekadnya untuk memerangi narkoba dan menyembuhkan generasi muda harapan bangsa. ***

Marak Penculikan Bayi, RS DIY Perketat Keamanan

YOGYAKARTA - Maraknya penculikan bayi baik yang dilakukan oleh oknum tenaga medis tempat bayi dilahirkan, ataupun oleh orang lain yang terjadi di berbagai tempat di Indonesia, membuat berbagai rumah sakit yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan keamanan.


Peningkatan keamanan ini mulai dari menjaga bangsal bayi dan juga memberikan tanda gelang pengaman pada setiap bayi yang lahir dan menjalani perawatan inap.

“Kita memasangkan gelang sebagai identitas bayi yang tidak mudah rusak dan dibuat oleh pabrikan dengan sekali pakai dan pihak yang bisa membuka adalah petugas medis yang merawat bayi,” kata Kepala Humas RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta, Trisno Heru Nugroho, Sabtu (16/1/2010).

Menurut Heru, pemberian gelang penanda bayi, tidak saja diberikan kepada bayi namun juga ibu dari bayi itu. Gelang itu berisi identitas bayi dan orangtua, sehingga tidak akan terjadi kekeliruan bayi jika nantinya orangtua akan menyusui ataupun membawa pulang jika sudah diizinkan oleh rumah sakit.

“Petugas keamanan bangsal dan juga perawat menggunakan seragam dan identitas sendiri, sehingga ketika orang lain masuk ke bangsal untuk menjengukpun juga harus mempunyai kartu tanda jenguk,” tandasnya

Lebih lanjut Heru menyatakan, kasus pencurian bayi di bangsal bayi khususnya di RSUP Dr Sardjito hingga saat ini belum pernah terjadi. Yang banyak kejadian adalah ibu yang meliharkan tanpa bapak, maupun ibu yang melahirkan meninggalkan bayinya di rumah sakit.

“Tren ibu melahirkan tanpa ayah semakin hari semakin banyak. Begitupula ibu yang meninggalkan bayinya juga pernah terjadi, sehingga pihak rumah sakit berkoordinasi dengan lembaga sayap ibu untuk mengasuh bayi itu melalui mekanisme hukum yang berlaku,” tambahnya.

Wakil Direktur Bidang Pelayanan Rumah Sakit Penembahan Senopati Bantul, dr Gandung Bambang Hermanto menyatakan, kejadian pencurian bayi di dalam bangsal rumah sakit itu belum pernah terjadi. Begitu pula dengan ibu yang melahirkan tanpa ayah juga belum pernah terjadi.

“Sejak merebaknya pemberitaan pencurian bayi di media, kita telah melakukan mengintruksikan kepada satpam, tenaga medis yang menjaga bangsal bayi agar meningkatkan kewaspadaan adanya modus pencurian, yang menyamar sebagai tenaga medis maupun penjenguk di bangsal bayi,” kata dia.

Setiap petugas keamanan dan tenaga medis di RS itu, saat masuk ke dalam bangsal bayi harus menggunakan seragam khusus dan pengenal khusus. Pada bayi juga dikenakan gelang identitas sehingga kemungkinan tertukar maupun dibawa kabur kemungkinannya sangat kecil.

“Bagi ibu ataupun keluarga bayi yang ingin menggendong keluar dari bangsal juga akan mendapatkan perhatian dari pihak aparat keamanan atau satpam,” pungkasnya.

Kantong Darah di Depok Terinfeksi HIV/AIDS

DEPOK - Sejumlah kantong darah di PMI Cabang Kota Depok terbukti terinfeksi sejumlah penyakit, di antaranya HIV/AIDS, Hepatitis, hingga penyakit kelamin.

Sebanyak satu kantong darah terinfeksi virus HIV/AIDS, tujuh kantong darah terinfeksi penyakit hepatitis, dan satu kantong darah terinfeksi penyakit sipilis.

Pelaksana Unit Transfusi Darah PMI Cabang Kota Depok, Kartono mengatakan, kantong-kantong darah tersebut berasal dari para pendonor yang memang tidak mengetahui adanya penyakit di dalam tubuh mereka.

Kartono menambahkan, pihaknya tidak berwenang memberitahukan kepada pendonor yang terbukti mengidap virus HIV/AIDS.

“Kami tidak berwenang, itu sudah kode etiknya. Bahkan ada pendonor yang sengaja menyebarkan virus tersebut. Harusnya pendonor menyadari kalau sedang dalam keadaan tidak sehat. Kami saja kalau merasa pilek atau flu badan sudah nggak enak, apalagi AIDS atau hepatitis,” katanya kepada wartawan di RSUD Sawangan Depok, Sabtu (16/1/2010).

Sebelum diberikan kepada pasien, kata Kartono, pihaknya pasti melakukan uji lolos penyakit melalui tes screening. Jika tidak memenuhi syarat, lanjut Kartono, tentunya kantong darah tersebut tidak lolos tes, dan PMI Depok memberikan surat rekomendasi kepada Dinas Kesehatan dan PMI Pusat.

“Nggak boleh sampai masuk ke tubuh pasien sehat, bisa fatal. Kami kan para petugas juga disumpah. Jadi yang sudah-sudah pasti tidak akan lolos begitu saja, pasti ada tes screening,” tegasnya.

Korban gempa Haiti capai 200.000 jiwa

Port-au-Prince–Korban akibat gempa 7,0 SR di Haiti terus bertambah. Jumlahnya kini diprediksi mencapai 200.000 jiwa. Bandara utama Haiti pun diambil alih oleh Amerika Serikat (AS) untuk memudahkan bantuan.

Juru Bicara AS, PJ Crowley mengatakan, penanganan bandara Toussaint L’Ouverture International Airport tersebut akan dilakukan oleh AS selama roda pemerintahan Haiti belum bisa kembali normal. Pengambilalihan ini ditandai lewat perjanjian kerjasama antara AS dan perdana menteri Haiti Jean Max Bellerive.

“Tentu saja kami akan menjamin penanganan bandara selama itu diperlukan. Hal ini akan dilakukan sampai pemerintah Haiti mampu dan siap melanjutkan pengelolaan bandara,” kata Crowley seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/1).

Pengelolaan bandara memang menjadi kunci masuknya bantuan bagi para korban gempa di Haiti. Sebab, selama ini bantuan obat dan makanan sempat terhambat akibat minimnya fasilitas bandara. Sejumlah pesawat pengangkut bantuan bahkan terpaksa harus berputar-putar dulu untuk menunggu giliran mendarat.

Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas bandara juga rusak akibat gempa. Kondisi landasan yang sempit juga sempat merepotkan pesawat jumbo yang membawa kargo bantuan.

Oleh karena itulah, pasukan udara AS langsung mengirim tim sejak Rabu 13 Januari lalu. Mereka bekerjasama dengan Federasi Penerbangan Haiti untuk memperbaiki sistem navigasi dan komunikasi. Tim juga mulai memperbaiki landasan dan mengorganisir jadwal penerbangan.

Namun, kegiatan yang dilakukan AS belum bisa memperbaiki sepenuhnya arus lalu lintas pesawat. Sejumlah penerbangan tetap masih terbatas. Sebagian ada yang dialihkan ke bandara di Republik Dominika dan Florida.

Jumat, 15 Januari 2010

Sate Kuda Kang Endang, Tingkatkan Vitalitas Pria

WARUNG Sate Kuda, begitu tulisan pada sebuah spanduk hijau di dekat mulut Gang Buton Dalam, pinggiran Jalan Veteran Bandung. Tepat di mulut gang tersebut, sebuah roda sate, panggangan sate, dan meja panjang berdiri sejajar. Sebuah kertas bertuliskan khasiat daging kuda menarik perhatian pengunjung, terutama kaum pria.

Ya, selain mengobati berbagai macam penyakit seperti asma, batuk-batuk, asam urat, khasiat daging kuda yang tertulis pada secarik kertas tersebut adalah meningkatkan vitalitas pria. Tak heran, para pembeli rata-rata didominasi kaum pria, meski tak sedikit ibu-ibu yang sengaja membeli sate kuda sekadar untuk obat.

Adalah Endang (42) pemilik usaha tersebut. Ia mengaku memulai usahanya sekira Mei 2008 lalu. Biasanya, pria yang mengaku pernah bekerja di sebuah kapal di Florida ini membeli daging kuda tersebut dari satu-satunya tempat jagal kuda di Cigondewah.

“Saya biasanya membeli bagian paha. Karena bagian itulah yang lebih mudah untuk dibikin empuk. Daging kuda itu keras, liat, dan banyak ototnya, sehingga harus dibuang. Dari 10 kg daging kuda, ototnya bisa mencapai 1-1,5 kg," kata Endang kepada okezone, Kamis (14/1/2010) sore.

Menurut Endang, daging kuda warnanya agak hitam. Untuk menjaga agar warnanya tetap sama, daging kuda harus disimpan di lemari pendingin. Selain itu, sebelum dibakar, daging harus ditutupi dengan plastik.

”Daging kuda juga cukup langka sehingga untuk mencarinya saya kadang absen tidak berjualan. Sebab, penjualannya tergantung stok kuda yang ada di jagal kuda Cigondewah,” kata Endang.

Endang menambahkan, dalam sehari bisa menjual lebih dari seribu tusuk sate kuda. Endang biasa membeli daging kuda dari jagal Cigondewah sebanyak 20-25 kg. Dari usahanya itu pula, dia bisa membeli sebuah mobil.

”Dari segi bumbu, meracik sate tidak jauh beda dengan sate kambing atau sapi. Seperti biasa, sebelum dibakar daging digulingkan ke dalam bumbu kacang yang sudah dibubuhi kecap,” kata Endang.

Ditaburi bawang goreng dan acar, satu porsi sate kuda ditempatkan dalam wadah. Harga satu porsi dengan jumlah sate 10 tusuk Rp15 ribu. Kalau mau memesan, cukup telepon ke 02292306064.

“Tapi kalau mau ke sini, lebih baik telepon dulu. Takutnya sudah habis. Saya biasanya buka pukul 10.00-18.00 WIB. Kalau sudah habis, pukul 13.00 WIB juga sudah tutup,” kata Endang didampingi istrinya Henawidaningsih (46).

Khasiat Susu Kambing untuk Kesehatan

Kandungan fluorine dan protein tinggi pada susu kambing, membuat susu ini banyak diminati keluarga Indonesia (Foto: Corbis)

SUSU merupakan minuman yang mempunyai kandungan gizi tinggi dan baik untuk kesehatan. Konsumsi susu setiap hari membantu pertumbuhan.

Meski belum terlalu familiar, namun kandungan fluorine dan protein tinggi pada susu kambing, membuat susu ini banyak diminati keluarga Indonesia. Bahkan, sebagian orang menyukai susu kambing karena teksturnya.

Kandungan fluorine yang terdapat pada susu kambing berkisar antara 10 sampai 100 kali lebih besar dibandingkan susu sapi. Kandungan fluorine bermanfaat sebagai antiseptik alami dan dapat membantu menekan pembiakan bakteri di dalam tubuh.

Sehingga, bisa membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung, menyembuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, saluran napas dan pencernaan. Selain itu, kandungan gizi di dalam susu kambing bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing pun biasanya dikonsumsi sekadarnya saja, atau lebih karena susu ini dianggap mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Susu kambing rata-rata banyak dikonsumsi di Timur Tengah sejak 7000 SM. Padahal, susu kambing memiliki protein terbaik setelah telur dan hampir setara dengan ASI. Susu kambing terbaik adalah susu yang segar (raw goat milk).

Berdasarkan beberapa studi menunjukkan, susu kambing mengurangi terjadinya alergi. Susu ini juga lebih mudah dicerna daripada pilihan susu lainnya. Satu cangkir susu kambing memiliki kandungan sekira 170 kalori, 10 gram lemak, dan 27 miligram kolesterol. Demikian seperti okezone kutip dari Shape, Jumat (15/1/2010)

Kendati susu kambing memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, namun proses memasak yang kurang tepat dapat merusak kandungan mineral yang berkhasiat sebagai antiseptik dan pelindung jaringan paru-paru. Namun dengan pengolahan yang baik, susu kambing dapat dikonsumsi dalam bentuk olahan seperti yoghurt dan keju.

Kamis, 14 Januari 2010

Payudara Indah dengan Implan Payudara

DEMI penampilan, seorang wanita rela melakukan apapun. Termasuk melakoni operasi plastik implan payudara. Upaya ini dilakukan untuk membuat payudara terlihat indah dengan ukuran yang proporsional.

Payudara merupakan aset wanita yang paling berharga. Kehadirannya juga merupakan simbol kewanitaan. Tak heran, banyak kaum hawa rela payudaranya dipermak dengan metode breast implant atau implan payudara (penambahan volume payudara). Biasanya, langkah ini dilakukan oleh wanita yang ukuran payudaranya kurang ideal.

Menjawab kebutuhan tersebut yang diselaraskan sejalan perkembangan teknologi, prosedur pemasangan implan bisa mengatasi kekurangan diri bisa diatasi.

Tak hanya faktor kebutuhan semata, pemasangan implan juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor lainnya. Di antaranya pergeseran budaya, tren, serta pakaian yang semakin terbuka dan menonjolkan belahan dada. Sehingga setelah proses implan dilakukan, payudara akan menyembul dengan indah.

"Payudara yang indah tentu saja meningkatkan kepercayaan diri seorang wanita. Seperti yang dilakukan para model Victoria's Secret, mereka dituntut untuk memiliki payudara yang proporsional," papar Dr Enrina Diah, SpBP saat ditemui di Plaza Asia Lantai 2, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (13/1/2010).

Selama ini, prosedur breast implant yang dilakukan kaum hawa hanya sebatas breast implant berbentuk bundar atau yang lebih dikenal round implant. Tetapi yang terjadi, metode ini justru menyebabkan payudara tampak "tumpah".

"Sayangnya dengan mengenakan round implant kita akan melihat bentuk payudara yang terlalu bundar, bahkan sampai keluar dari area payudara yang semestinya. Semisal seperti yang dilakukan bintang Hollywood Carmen Electra," tuturnya.

Kini, metode breast implant semakin berkembang. Dengan perkembangan teknologi, kaum hawa dapat melakoni implan payudara dengan hasil yang lebih alami, yaitu clonical implant. Metode yang baru saja diluncurkan di Brasil pada pertengahan 2009 lalu itu menjadi solusi aman untuk Anda membentuk payudara yang alami.

"Implan ini cocok dengan anatomi bentuk dada perempuan di Asia, cocok untuk orang dengan dinding dada yang tidak terlalu lebar. Dengan implan, klien merasa lebih puas karena bentuk dan ukuran payudaranya kini lebih indah," ungkap Enrina.

Kendati demikian, bukan berarti usai melakukan metode ini Anda tidak menemui beberapa kewajiban yang harus dilakukan. Untuk itu, Dr Enrina memberikan pemaparannya.

"Setelah operasi, pasien akan merasakan rasa nyeri sekira lima sampai satu pekan. Namun, ada beberapa larangan yang harus diketahui dengan jelas, misalnya payudara tidak boleh disentuh selama tiga pekan hingga satu bulan. Tidak boleh menjalani olahraga atau angkat beban selama satu bulan," imbuh Enrina.

"Sementara untuk makanan, tidak ada pantangannya, asalkan klien tidak mengalami alergi terhadap makanan tertentu. Impan ini juga bisa bertahan selama 10 tahun," lanjutnya.

Setelah operasi yang berlangsung selama dua jam ini, maka klien akan menjalani perawatan. Saat itu, klien dianjurkan untuk mengonsumsi obat antibiotik dan analgetik. Lalu, klien harus melakukan perawatan di rumah dengan massage usai mandi.

Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari timbulnya jaringan parut yang disebabkan reaksi tubuh setelah menerima benda asing. Setelah itu, klien pun dapat memeriksakan kembali keadaan payudara barunya.

"Tidak disarankan untuk menggunakan implan yang terlalu berat karena bisa menyebabkan cedera punggung dan membuat payudara turun. Untuk ukuran Asia, 300 cc paling besar, tapi harus disesuaikan dengan porsi tubuh. Tetapi sejauh ini klien hanya memasang implan sekira 265-275 cc saja. Yang paling aman bila implan diletakkan di bawah payudara, maka hasilnya akan lebih alami," pungkas Enrina.

Anda tertarik? Tapi, usia aman memasang clonical implant yang dibanderol dengan kisaran harga Rp45 juta itu harus disesuaikan masa pertumbuhan, yaitu di atas 17 tahun. Jadi, untuk remaja puteri yang belum berusia 17 tahun, masih belum diizinkan melakukan implan payudara.

Cara Pintar Menyulut Gairah Pria

Pada umumnya kaum adam memang tak pernah malu-malu saat mengajak pasangannya menikmati sesi bercinta. Hanya saja berbagai kendala kerap membuat mereka mengurungkan niat, menikmati indahnya pertempuran bersama Anda.

Supaya kendala ini tak terus mengganggu 'kencan seks' Anda bersama pasangan, oleh karena itu Anda pun wajib meningkatkan sisi kreatif Anda. Menurut bocoran Sheknows, berikut ide cemerlang yang bisa Anda lancarkan untuk menyulut gairah pasangan :

Jadilah wanita impiannya
Memulai pertempuran kali ini, ada baiknya Anda menunggu sampai pasangan tertidur, kemudian beberapa menit kemudian, Anda pun bisa beraksi. Sedikit sentuhan atau ransangan pada titik sensitif tubuhnya, lambat laun akan merobohkan benteng pertahahannya.

Biarkan dia menikmati setiap sensasi keliaran Anda, saat ia ingin melawan rasa kantuknya. Tentunya dia akan segera takluk di tangan Anda. Kini Anda pun telah sukses menjadi wanita impiannya. Pastinya dia akan menghargai inisiatif Anda dan senyum puas akan terpancar dari raut wajahnya pada esok hari.

Suguhkan pertunjukkan ‘liar’
Saat berada di dalam kamar, para pria terkadang ingin duduk kembali dan menikmati pertunjukan. Hal ini berarti, ia ingin melihat Anda menyuguhkan tarian erotis padanya. Ciptakan desahan atau cumbu pada pasangan dengan aksi dirty talk yang mempesona.

Atau cara lain yang bisa Anda coba adalah dengan membelai diri sendiri, dan menikmatinya. Anda pun bisa berpura-pura bahwa tak seorang pun melihat aski panas Anda. Tentu saja hal ini akan membuatnya semakin panas dan terganggu. Sehingga ia pun tak rela Anda menikmati momen ini sendirian, bahkan ia tak rela harus menunggu sampai gilirannya untuk menyerang Anda.

Mandi bersama
Pengalaman mandi bersama bisa menjadi pengalaman yang paling mengesankan. Nikmati pengalaman sensual ini dengan aksi basah-basahan di bawah air pancuran sebagai bagian sebelum ajang bercinta dimulai. Sentuhan kulit pasangan yang polos dalam keadaan basah dan penuh busa. Pastinya pasangan akan semakin terpesona pada kenakalan Anda.