Sabtu, 16 Januari 2010

Korban gempa Haiti capai 200.000 jiwa

Port-au-Prince–Korban akibat gempa 7,0 SR di Haiti terus bertambah. Jumlahnya kini diprediksi mencapai 200.000 jiwa. Bandara utama Haiti pun diambil alih oleh Amerika Serikat (AS) untuk memudahkan bantuan.

Juru Bicara AS, PJ Crowley mengatakan, penanganan bandara Toussaint L’Ouverture International Airport tersebut akan dilakukan oleh AS selama roda pemerintahan Haiti belum bisa kembali normal. Pengambilalihan ini ditandai lewat perjanjian kerjasama antara AS dan perdana menteri Haiti Jean Max Bellerive.

“Tentu saja kami akan menjamin penanganan bandara selama itu diperlukan. Hal ini akan dilakukan sampai pemerintah Haiti mampu dan siap melanjutkan pengelolaan bandara,” kata Crowley seperti dikutip Reuters, Sabtu (16/1).

Pengelolaan bandara memang menjadi kunci masuknya bantuan bagi para korban gempa di Haiti. Sebab, selama ini bantuan obat dan makanan sempat terhambat akibat minimnya fasilitas bandara. Sejumlah pesawat pengangkut bantuan bahkan terpaksa harus berputar-putar dulu untuk menunggu giliran mendarat.

Tidak hanya itu, sejumlah fasilitas bandara juga rusak akibat gempa. Kondisi landasan yang sempit juga sempat merepotkan pesawat jumbo yang membawa kargo bantuan.

Oleh karena itulah, pasukan udara AS langsung mengirim tim sejak Rabu 13 Januari lalu. Mereka bekerjasama dengan Federasi Penerbangan Haiti untuk memperbaiki sistem navigasi dan komunikasi. Tim juga mulai memperbaiki landasan dan mengorganisir jadwal penerbangan.

Namun, kegiatan yang dilakukan AS belum bisa memperbaiki sepenuhnya arus lalu lintas pesawat. Sejumlah penerbangan tetap masih terbatas. Sebagian ada yang dialihkan ke bandara di Republik Dominika dan Florida.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar