Minggu, 22 November 2009

Perbaikan Situ Gintung Tinggal Tunggu Menkeu

Perbaikan tanggul Situ Gintung di Ciputat, Tangerang, yang jebol beberapa waktu lalu, tinggal menunggu persetujuan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Target sementara pada awal 2010, pembangunan akan dimulai

Kepala Balai Besar Ciliwung Cisadane (BBCC) Departemen Pekerjaan Umum Pitoyo Subandrio mengatakan, sebenarnya jika Menteri Keuangan (Menkeu) menandatangani surat permohonan pembiayaan pada pekan depan, maka perbaikan bisa langsung dilakukan.

Apalagi sudah ada pemenang kontraktor yang akan membangun tanggul. Oleh karena itu, Pitoyo berharap agar Menkeu segera menandatangani. Kalaupun tidak tahun ini maka tenggat batas waktu awal tahun depan perbaikan dimulai dapat terlaksana. "Perbaikan akan memakan waktu satu tahun," jelasnya saat inspeksi ke Banjir Kanal Timur (BKT) bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
Dana perbaikan sendiri sekira Rp100 miliar. Untuk tahap awal pada musim hujan ini pihaknya akan membuat saluran pengantar sepanjang 1.025 meter. Sementara pembangunan jalan inspeksi di sisi kanan dan kiri tanggul dibuat sepanjang 10 meter.

Setelah itu yakni pada saat musim kemarau, lanjutnya, pihaknya akan mulai membangun bendungan yang terbuat dari beton sehingga tidak akan jebol kembali. "Kapasitas Situ Gintung untuk menampung air mencapai lebih dari 1 juta meter kubik. Pada akhir tahun 2010 fungsinya akan kembali normal," terang Pitoyo.
Sementara mengenai luapan Kali Pesanggrahan, Pitoyo menjelaskan akan ada pengerukan di kali tersebut. "Dengan anggaran tahun akhir 2009. Sebentar lagi akan kita keruk," ujarnya.

Selain pengerukan juga akan ada relokasi penghuni yang saat ini menempati bantaran Kali Pesanggrahan. Diketahui, Situ Gintung jebol pada Maret lalu. Lebar dinding yang jebol mencapai 5 meter. Akibatnya banyak rumah yang hanyut dan puluhan warga meninggal akibat tersapu air.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo khawatir jebolnya tanggul Situ Gintung akan membuat Kali Pesanggrahan meluap pada musim penghujan tahun ini.

1 komentar:

  1. pemerintah lupa akan rakyat,peduli hanya akan jumlah harta yang akan di kantongi..

    BalasHapus